Miranda Diduga Baru ke LN Rabu Malam
Kamis, 07 Oktober 2010 – 19:07 WIB
JAKARTA – Kabar bahwa mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Goeltom baru pergi ke luar negeri Rabu (6/10) malam, diklarifikasi langsung anggota Komisi III DPR Bambang Susatyo ke pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Seperti diberitakan, Miranda Goeltom tidak memenuhi panggilan KPK, Senin (4/10). Dia dipanggil sebagai saksi kasus travellers cheque, untuk tersangka 14 politisi PDIP. Miranda tidak bisa datang dengan alasan masih berada di luar negeri.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) pimpinan KPK dengan Komisi III DPR, Kamis (7/10), Bambang mengungkapkan, dirinya menerima informasi valid, yang menyebutkan Miranda pergi ke Singapura, selang dua hari setelah ada panggilan ke KPK. “Saya dapat informasi, Miranda baru berangkat tadi malam dengan Singapore Airlines. Tolong dicek, apa betul?” kata Bambang.
Baca Juga:
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan, Chandra Hamzah, mengaku juga sudah mendapatkan informasi. “Saya juga mendapat informasi dari beberapa teman. Informasi itu akan kita cek,” ujar Chandra, sembari meminta Direktur Penuntutan KPK, yang merangkap Plt Direktur Penyidikan KPK, Ferry Wibisono, untuk memberikan penjelasan. Ferry hanya memberikan tanggapan singkat. “Pada panggilan pertama, (Miranda) tak hadir. Maka akan kita layangkan surat panggilan kedua,” ujar Ferry singkat.
Baca Juga:
JAKARTA – Kabar bahwa mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Goeltom baru pergi ke luar negeri Rabu (6/10) malam, diklarifikasi
BERITA TERKAIT
- Pertama di Indonesia, Asosiasi Mahasiswa China di President University Resmi Berdiri
- Tegas, Pertamina Hentikan Operasi SPBU Nakal di Yogyakarta
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Jamin Keselamatan Kerja, Penjabat Gubernur Jateng Pastikan Petugas Adhoc Dalam Pilkada Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan
- TNI Tegaskan tak Ada Ampun Bagi Prajurit Terlibat Judi Online
- Mendes Yandri Susanto Berharap Desa Memaksimalkan Potensi Unggulan