Miras Jenis 'Liqour' Dilarang, Tingkat Kekerasan di Desa Australia Barat Ini Turun
Menteri Perlindungan Anak, Helen Morton, mengatakan, jumlah kejadian darurat yang berhubungan dengan alkohol juga turun.
"Dengan adanya pelarangan ‘liquor’, penurunan kekerasan dalam keluarga dan kekerasan dalam rumah tangga serta kekerasan yang berhubungan dengan unit gawat darurat ... telah berkurang secara signifikan, sebaiknya program ini dilanjutkan," jelasnya.
Ia mengatakan, ia sangat senang dengan temuan tersebut.
"Secara keseluruhan, ini adalah temuan yang memverifikasi bahwa pelarangan ‘liquor’ di Halls Creek memiliki manfaat yang awet dan berkelanjutan di antara warganya," utaranya.
"Ini berarti bahwa keluarga berkurang disfungsional-nya, ada lebih banyak layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bahwa unit gawat darurat tak melulu menangani masalah yang terkait alkohol," tambahnya.
Menteri Helen mengungkapkan, "Salah satu manfaat yang paling menakjubkan adalah jumlah kehadiran di pusat rehabilitasi berkurang sedemikian rupa, sehingga fasilitas itu tak dimanfaatkan lagi, dan kemudian dibangun kembali menjadi sebuah layanan konseling narkoba dan alkohol.”
Polisi Australia Barat memperkirakan, beban kerja mereka yang terkait minuman keras juga berkurang dari 90% menjadi 70%-80%, sebagai akibat pembatasan tersebut.
"Saya adalah Inspektur di Kimberley pada tahun 2009 ketika pelarangan 'liquor' pertama kali diberlakukan, dan sejauh yang saya tahu, kini perbedaannya bagaikan siang dan malam," kata Komandan Regional Australia Barat, Murray Smalpage.
Sejak pelarangan minuman keras jenis ‘liquor’ diberlakukan 5 tahun lalu, secara keseluruhan, ada pengurangan tindak kejahatan dan kekerasan
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki