Mirip Jaman Jepang, Semua Laki-laki Diangkut
Jumat, 29 Maret 2013 – 08:58 WIB
Baca Juga:
Hal senada juga diungkapkan br Sitio, polisi datang menjemput seluruh pria dewasa dari dalam rumah warga. “Suami kami itu tidak ikut, Bang. Namun semua dipaksa diangkut ke kantor polisi. Kalau Dolok Saribu itu sekitar 3 km lagi dari sini Bang. Tadi pagi (kemarin, Red) tidak ada orang Dolok Saribu yang terlihat melintas padahal biasanya kalau Kamis selalu banyak melintas karena pekan,” ujarnya.
Saat menuju Dolok Saribu setiap warga yang ditanyai tentang kejadian pembunuhan Kapolsek selalu menjawab dengan jawaban yang sama seolah sudah kompak. “Gak tahu kami Pak, semalam kami sudah tidur,” ujar beberapa warga tidak mau bicara.
Setiba di Dusun Dolok Saribu, tidak terlihat ada warga yang beraktivitas. Setelah duduk sekitar setengah jam di ruang balai pertemuan desa, barulah terlihat ada dua pria keluar dari dalam rumah. Namun, pria itu justru ada kelainan jiwa dan sakit-sakit. Tidak berselang lama, beberapa ibu-ibu dan anak-anak terlihat muncul dari dalam rumah dan berdatangan dari ladang.
SUASANA Dusun Dolok Saribu, Nagori Buttu Bayu Pane, Kecamatan Dolok Pardamean berubah sepi. Kaum lelaki pun sama sekali tak terlihat. Semua pria
BERITA TERKAIT
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang