Miris, Asuransi untuk Nelayan Sepi Peminat
jpnn.com - TANJUNG REDEB – Kesadaran nelayan di Berau memiliki asuransi masih sangat minim.
Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Berau, baru 200 nelayan yang mendaftar untuk mendapatkan asuransi tersebut.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Berau Ramli mengungkapkan, jaminan asuransi untuk nelayan sudah dimulai sejak Juni lalu.
”Hasil evaluasi Kelompok Kerja (Pokja) program ini, untuk evaluasi seluruh Kalimantan Timur yang dilaksanakan di Samarinda bahwa pencapaian jaminan asuransi nelayan sangat rendah,” ujarnya seperti dilansir Berau Post, Jumat (7/11).
Dia menambahkan, hal itu berbanding terbalik dengan antusiasme nelayan di Jawa.
”Awalnya kami ditarget lima ribu nelayan. Tapi karena defisit anggaran, jadinya tiga ribu saja. Itu pun masih sulit. Berdasarkan data yang kami miliki, jumlah nelayan di Berau hanya 2.500 jiwa,” paparnya.
Padahal, nilai manfaat yang didapatkan nelayan sangat besar.
Santunan jika nelayan meninggal saat menangkap ikan sebesar Rp 200 juta.
TANJUNG REDEB – Kesadaran nelayan di Berau memiliki asuransi masih sangat minim. Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kelautan dan Perikanan
- Mendag Budi Santoso Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Menyegel SPBU Nakal di Sleman
- Optimalisasi MCP untuk Kemajuan Sektor Maritim Nasional, BKI Gelar FGD
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Startup Lokal Buktikan Keunggulan di Startup4Industry 2024
- Demi Keberlangsungan UMKM, Tarif PPh Seharusnya Diturunkan, Bukan Naik!
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris