Miris, Fasilitas Pendidikan di Perbatasan Sungguh Menyedihkan
jpnn.com - NUNUKAN – Kondisi gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri 007 Binter, Kecamatan Lumbis Ogong, Nunukan, Kalimantan Utara, yang letaknya di perbatasan, sungguh memprihatinkan.
Baik dari segi fasilitas sarana dan prasarana belajar mengajar, terutama ruang kelas.
Kepala Sekolah SD 007 Binter, Romi mengatakan, hingga saat ini para tenaga pendidik tak memiliki satupun buku pelajaran untuk jalannya proses belajar mengajar. Bahkan, gedung sekolah yang terbatas membuat pelajar harus bergabung dengan jenjang tingkatan yang lain.
“Sudah banyak juga kerusakan bagian atap sekolah, sampai saat ini belum dilakukan perbaikan karena tak memiliki anggaran untuk diperbaiki,” kata Romi kepada Radar Nunukan (Jawa Pos Group) belum lama ini di Desa Binter, Kecamatan Lumbis Ogong.
Sebelumnya, beberapa fasilitas sekolah seperti buku bacaan pernah tersedia di sekolah tersebut. Hanya saja setelah banjir yang melanda desa ini beberapa waktu lalu membuat kondisi sekolah berubah, dan berdampak pada proses belajar mengajar.
Para murid pun ketika di rumah tidak bisa belajar karena tidak punya buku pelajaran. “Tidak ada buku digunakan untuk belajar, jadi murid ini hanya membantu orangtuanya ketika pulang dari sekolah,” ujarnya.
Kondisi yang dialami SD Negeri 007 Binter, berulang kali telah disampaikan kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik) Nunukan. Namun hingga saat ini belum ada bantuan yang diberikan terutama penambahan ruangan kelas.
Saat ini ruangan yang digunakan hanya tiga kelas mulai kelas satu sampai enam, jadi dalam satu ruangan harus menampung dua Rombongan Belajar (Rombel).
NUNUKAN – Kondisi gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri 007 Binter, Kecamatan Lumbis Ogong, Nunukan, Kalimantan Utara, yang letaknya di perbatasan,
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia
- Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second Life