Miris, Hanya Ada Dua Guru di Sekolah untuk Didik Seratus Siswa
Kondisi itu, ujar dia, sudah berlangsung cukup lama, sekitar tiga tahun. Bahkan, hingga sekarang, belum ada perbaikan.
''Anak saya kelas V. Dia begitu semangat sekolah. Tapi, kalau tidak ada guru, semangatnya bisa berkurang,'' tambah wali murid dari Alaikal Hasan itu.
BACA JUGA : Indonesia Kurang Guru Penjaskes 54 Ribu Orang
Hal itu juga diakui Usman, wali murid Dani dan Miftahul Arifin. Anaknya yang kini duduk di kelas VI ini mengaku lebih khawatir dengan kondisi sekolah.
Menurut dia, anaknya menghadapi ujian nasional (unas) beberapa bulan mendatang. Namun, jumlah guru masih sangat terbatas. Dia khawatir proses belajar mengajar untuk persiapan unas tidak maksimal dan hasilnya juga buruk.
Sebab, bila tetap dibiarkan, anak-anak tidak bisa mendapat pembelajaran setiap mata pelajaran secara maksimal. ''Harapan kami, guru di sini segera ditambah. Saya kasihan juga kalau cuma Pak Arif yang aktif,'' tuturnya.
Nawawi, salah seorang guru SDN Jambearum 3, mengatakan bahwa memang guru di sekolahnya minim. Selain dia, ada salah seorang guru perempuan yang mengajar di sekolah tersebut. Kondisi itu, menurut dia, berjalan tiga tahun.
Sebelumnya, ada tiga guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang mengajar di sekolah tersebut. ''Namun, pada 2016, satu meninggal dunia dan dua dipindah,'' ujar Nawawi.
Sekolah kekurangan guru dan hanya ada dua guru mengajar 80 siswa dan 20 murid titipan sekolah lain.
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Supriyani Divonis Bebas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Menunggu Pengumuman Kelulusan PPPK 2024
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Baju Seragam SD dan Sapu Ijuk Dikembalikan
- Tangis Guru Honorer Supriyani Pecah Setelah Divonis Bebas
- Tok, Majelis Hakim Vonis Bebas Honorer Supriyani