Miris! Hanya Terdengar Teriakan, Orangnya tak Ada, Tujuh Tewas

Kondisi diperparah dengan adanya beberapa perusahaan tambang yang juga merusak hutan. Banyak perusahaan yang masuk Luwu Timur dengan mengandalkan Izin Usaha Pertambangan (IUP).
Kata dia, setelah menebang pohon dalam hutan, pekerja perusahaan meninggalkan hutan yang dirusak. Tanpa membenahi. Tidak ada penghijauan kembali.
Pengawasan terhadap hutan sangat lemah. Dinas Kehutanan sudah diambil alih pemerintah provinsi. Ada UPTD di daerah tetapi tidak jelas kantornya.
Najamuddin menyebut, kalau hutan tidak dibenahi, berpotensi terjadi longsor yang lebih besar dari saat ini.
“Saya minta petani merica jangan tambah lahan yang ditanami,” cetusnya.
Bupati Luwu Timur, M Thorig Husler mengakui lokasi pegunungan yang longsor ini merupakan kawasan hutan yang sudah terbuka.
“Masyarakat sudah menjadikan kebun,” kata Husler. Soal kejadian kemarin, dia menuturkan bahwa pihaknya sudah meminta di radius dekat dari titik longsor, mengungsi ke rumah keluarga. Pemkab juga membuat dapur umum. (shd/zul)
Tiba-tiba tanah di Dusun Harapan Makmur Desa Maliwowo, Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel, itu, bergetar, Jumat (12) sekitar pukul 05.00.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Info Terbaru Gempa Myanmar, Jumlah Korban dan yang Hilang
- Gempa Myanmar, Korban Tewas Mencapai 1.644
- Detik-detik Kecelakaan Maut di Tol Ring Road Cengkareng, Inilah Daftar Korban Tewas
- Detik-detik Kecelakaan di Tol Cipali Hari Ini, Ada Korban Tewas
- 6 Korban Tewas Kecelakaan Bus Umrah Bakal Dimakamkan di Saudi
- Longsor Penghubung Musi Rawas-Muba, Herman Heru Tancap Gas Cek Lokasi