Miris... Minimnya Sarana Batasi Kemajuan Olahraga
Sedangkan cabang renang yang juga akan berangkat menuju Porwil juga mengalami kendala terkait sarana latihannya.
"Banyak atlet yang masih berlatih di sungai karena kurangnya sarana latihan renang. Dan ironisnya lagi Kepri merupakan provinsi kepulauan," kata ketua umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kepri, Pokyong Kadir.
Nasib serupa juga dialami cabang atletik. JIka bukan karena peran dari Yayasan Citramas, mungkin atletik Batam akan mati suri. Satu-satunya tempat yang berpotensi untuk melatih para atlet atletik adalah stadion Tumenggung Abdul Jamal.
Namun kondisinya jauh dari harapan saat ini, karena lapangan yang bisa dijadikan tempat berlatih atletik berada dalam kondisi buruk.
Walaupun serba kekurangan, Sekretaris Pengurus Kota (Pengkot) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Batam melalui sekretaris, Amri masih optimis atlet Batam bisa mendominasi Kepri.
"Untuk target juara belum bisa saya sampaikan. Kalau target dari KONI nanti yang menetapkan," ujarnya belum lama ini.
Minimnya sarana juga berpengaruh kepada pembinaan atlet-atlet muda. Cabang olahraga sepakbola mungkin paling kenyang dengan hal ini.
Untuk bisa berlatih di stadion Tumenggung Abdul Jamal dan stadion Sei Harapan. Tim bola Kepri harus bayar.
BATAM - Minimnya sarana olahraga di Batam membawa dampak tidak bagi persiapan kontingen Kepri dalam menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016
- Dukung Pertamina Eco Run Fest 2024, PertaLife Insurance Berikan Proteksi untuk Pelari
- Skuad Thailand di Piala AFF 2024, 4 Nama Kondang Absen
- Daftar Harga Tiket Indonesia Masters 2025, Mulai Rp 90 Ribu
- Michelle Elizabeth Surjaputra Resmi Pimpin FTI DKI Jakarta 2024-2028
- Piala AFF 2024, Timnas Indonesia tidak Berkandang di SUGBK
- Menpora Dito Lepas Peserta SSEAYP ke-48, Ini Pesan yang Disampaikan!