Miris...30 Persen Siswa Papua Belum Bisa Baca
jpnn.com, PAPUA - Saat ini sekitar 30 persen siswa di Papua ternyata belum bisa membaca.
Berdasar hasil pemantauan itu, Unicef, badan PBB yang mengurusi anak-anak, berencana menurunkan jumlah tersebut hingga 0 persen.
Kepala Departemen Pendidikan Unicef Hiro Hatori mengatakan, pihaknya juga melihat bahwa siswa di Papua yang bisa memahami dan mengerti apa yang dibaca masih 17 persen.
Karena itu, Unicef mau meningkatkan persentase tersebut agar lebih tinggi lagi.
"Ini merupakan dua capaian yang akan dilakukan ke depan," katanya setelah memaparkan hasil evaluasi penuh program pendidikan daerah pinggiran dan terpencil untuk Provinsi Papua serta Papua Barat di Hotel Allison Sentani.
Dia juga mengatakan bahwa pihaknya tidak turun secara langsung.
Pihaknya bekerja sama dengan dinas pendidikan kabupaten dan LSM yang menjadi perpanjangan tangan Unicef untuk menjalankan program itu bagi siswa tingkat SD di enam kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Senada dengan itu, menurut Direktur Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Juandanilsyah, pihaknya juga tidak bisa langsung turun ke daerah-daerah, tetapi melalui kerja sama dengan lembaga-lembaga asing yang ada seperti Unicef untuk dapat membantu meningkatkan SDM di Indonesia, khususnya Papua.
Saat ini sekitar 30 persen siswa di Papua ternyata belum bisa membaca.
- Program Sarapan Sehat Bergizi tak Hanya untuk Anak Didik, Tetapi juga Menyasar Para Guru
- Yohannis Manansang Berencana Bangun Rumah Sakit Internasional di Sentani
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- Dukung Penuh Pengamanan Pilkada di Puncak, Tim Asistensi Operasi Damai Cartenz 2024 Turun Gunung
- Khusus Calon PPPK, Ini Info Terkini dari Bu Ani