Miryam Haryani Dilarang ke Mancanegara

jpnn.com, JAKARTA - Mantan anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Miryam S Haryani dicegah bepergian ke luar negeri.
Pencegahan itu telah dimintakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan pencegahan ini untuk kepentingan penyidikan dalam perkara korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
"Pencegahan terhadap saksi ini (Miryam) demi kepentingan penyidikan," ujar Febri, Rabu (29/3).
Febri menjelaskan, pencegahan itu dimulai pada 24 Maret 2017. Pencegahan berlaku enam bulan ke depan atau 24 September 2017.
Menurut Febri, KPK akan menghadirkan Miryam lagi di persidangan Kamis (30/3).
"Berkaitan dengan sidang terdakwa perkara e-KTP besok (KPK) kembali memanggil Miryam sebagai saksi," ujarnya.
Pada persidangan pekan lalu, Miryam mencabut seluruh isi berita acara pemeriksaan (BAP). Miryam mengaku saat memberikan keterangan dalam keadaan takut dan tertekan. KPK sudah membantah pernyataan Miryam. Karenanya Miryam akan dikonfrontasi dengan penyidik yang memeriksanya.(boy/jpnn)
Mantan anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Miryam S Haryani dicegah bepergian ke luar negeri.
Redaktur & Reporter : Boy
- Fee Proyek 10 Persen Terungkap di Sidang Mbak Ita, Apa Peran Iswar Aminuddin?
- Astaga! Banyak Nama Terungkap dalam Sidang Dugaan Korupsi Mbak Ita
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Mbak Ita bersama Suami Didakwa Terima Suap Rp 9,29 Miliar dari Proyek & Insentif ASN
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!
- KPK Periksa Satori Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR Bank Indonesia