Misbakhun Dinilai sebagai Nasabah Kooperatif
Rabu, 20 Oktober 2010 – 21:08 WIB
JAKARTA - Direktur Utama Bank Mutiara, Maryono, menilai bahwa Mukhamad Misbakhun, terdakwa pemalsuan dokumen akta gadai dan surat kuasa pencairan deposito penerbitan L/C Bank Century dari PT Selalang Prima Internasional (SPI), adalah nasabah yang kooperatif. "Kami akui, Komisaris PT Selalang Prima Internasional, Mukhamad Misbakhun, termasuk nasabah yang kooperatif," tegas Maryono, saat rapat Tim Pengawas (Timwas) Century dari DPR RI, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/10).
Adanya pengakuan dari Maryono bahwa tersangka L/C fiktif Mukhamad Misbakhun terbilang kooperatif, bermula dari pertanyaan Timwas Rekomendasi DPR untuk skandal Century, Fahri Hamzah, yang menanyakan sikap Misbakhun selama berurusan dengan Bank Mutiara - yang dahulunya adalah Bank Century. "Misbakhun sudah mengadakan perikatan dengan Bank Century, tapi negara tidak melindungi. Bagaimana dengan investor lainnya?" tanya Fahri Hamzah, anggota Fraksi PKS itu.
Baca Juga:
Menurut Maryono pula, kriteria kooperatif (yang disebutkan) adalah mau menambah agunan, membayar 30 persen dari kewajiban dan akan melunasi sisanya, serta selalu melakukan angsuran pelunasan. "Beberapa kali mengadakan negosiasi dengan PT SPI terkait kewajibannya, yakni akhir 2008 dan 2009, Misbakhun sangat kooperatif," imbuh Maryono.
Seperti diketahui, selain merupakan anggota Komisi IX DPR dari F-PKS, Misbakhun juga tercatat sebagai salah seorang inisiator hak angket kasus dana talangan Bank Century. Misbakhun kemudian ditahan atas dakwaan pemalsuan dokumen akta gadai dan surat kuasa pencairan deposito penerbitan L/C Bank Century, dengan tuntutan hukuman dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di pengadilan selama delapan tahun penjara. (fas/jpnn)
JAKARTA - Direktur Utama Bank Mutiara, Maryono, menilai bahwa Mukhamad Misbakhun, terdakwa pemalsuan dokumen akta gadai dan surat kuasa pencairan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat