Misbakhun Menghitung Utang Negara Tembus Rp 20.750 Triliun, Begini Perinciannya
Selain itu, Misbakhun mendedahkan soal utang lain yang belum dicatat dalam neraca negara, yakni kewajiban membayar pensiun para ASN dan TNI-Polri.
Abiturien Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) itu memerinci utang tersebut belum pernah dimasukkan ke hitungan aktuaria sebagai kewajiban negara yang harus dibayar sesuai tanggal jatuh tempo.
“Total estimasinya sekitar Rp 4.500 triliun,” penjelasan Misbakhun.
Oleh karena itu jika semua utang itu (Rp 7.900 triliun + Rp 8.350 + Rp 4.500 triliun) dicatat dengan mekanisme akuntansi, estimasi totalnya ialah Rp 20.750 triliun.
“Isu ini juga saya sampaikan beberapa kali ke pemerintah, termasuk menteri keuangan,” ujar wakil rakyat asal Pasuruan, Jawa Timur, itu.(ast/jpnn.com)
Misbakhun menyebut utang-utang BUMN berisiko pada APBN. Pemerintah pun harus melakukan langkah penyelamatan jika BUMN yang berutang mengalami gagal bayar.
Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan
- Wajah Baru
- AP I dan AP II Merger jadi InJourney Airports, Bakal Kelola 37 Bandara
- Sosiologi Ekonomi
- TASPEN Gelar Change Agent Summit 2024 untuk Mendukung Lingkungan Kerja Harmonis dan Kolaboratif
- Faisal Basri
- Prioritaskan Kesehatan Mental Karyawan, Kementerian BUMN Gelar Roadshow 1000 Manusia di Sumut