Misbakhun Tantang Andi Arief Buktikan Tuduhan
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Golkar M. Misbakhun merespons tudingan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief bahwa dirinya berada di belakang berita media asing, Asia Sentinel, mengenai skandal Bank Century dan kaitannya dengan rezim Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Soal tuduhan yang disampaikan silakan tanya ke Mas Andi Arif lagi, kan dia yang melempar isu itu,” kata Misbakhun menjawab JPNN, Kamis (13/9).
Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Golkar itu meminta Andi Arif membuktikan tudingan tersebut. “Silakan dia yang membuktikan,” katanya.
Menurut dia, selama ini Andi sukanya menuduh tanpa bukti. Misalnya, bicara soal jenderal kardus, mahar politik dan lainnya. Bahkan, kata Misbakhun, semua isu yang dilemparkan lenyap begitu saja tanpa bukti.
Lantas dia pun heran kenapa bisa sampai dituduh Andi menggerakkan media asing memberitakan soal Century.
“Memangnya saya ini siapa kok sampai dianggap bisa menggerakkan media asing untuk menulis soal Century?" katanya.
Menurut dia, John Berthelsen tidak hanya menulis soal skandal Century, karena juga mencermati skandal-skandal besar di negara lain. "Silakan lihat rekam jejak tulisan-tulisannya,” katanya.
Misbakhun mengungkapkan tulisan di Asia Sentinel itu juga tidak sepenuhnya baru, karena sudah menjadi temuan audit investigasi Badan Pemerika Keuangan (BPK) dan Pansus Hak Angket DPR 2009-2014. “Semua juga sudah terpublikasi,” tegas pria berkacamata ini.
Misbakhun merespons tudingan Andi Arief bahwa dirinya berada di belakang berita media asing, mengenai skandal Bank Century dan kaitannya dengan rezim SBY.
- Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Tidak Ada Hubungannya dengan Penggeledahan KPK di Kantor BI
- Dorong Kades Optimalkan Dana Desa, Misbakhun Gandeng BPKP Gelar Bimtek
- Saran Misbakhun untuk UMKK yang Berminat Ikut Program Andalan Prabowo
- Gelar 2 Penyuluhan Bareng OJK, Misbakhun Sosialisasikan Bahaya Judol dan Pinjol
- Aktif Dorong Reformasi Keuangan, Misbakhun Raih Penghargaan
- Misbakhun Puji Kiprah Kader SOKSI di DPP Golkar dan DPR