Misi Dagang Jatim-Aceh, Khofifah: Delapan Jam Catatkan Nilai Transaksi Rp 197 Miliar

Pada periode Triwulan II 2022, lanjutnya, sektor industri pengolahan memberikan kontribusi 30,31 persen terhadap PDRB Jawa Timur, sektor perdagangan 18,42 persen dan sektor pertanian sebesar 11,95 persen.
Sementara itu, 14 sektor lain memberikan kontribusi 39,32 persen terhadap PDRB Jawa Timur.
Orang nomor satu di Jatim ini mengharapkan misi dagang yang dilakukan hari ini bisa menjadi momentum untuk menemukenali berbagai potensi masing-masing daerah.
Menurut dia, kebutuhan dunia yang saat ini sangat luar biasa banyak yang mampu diproduksi oleh daerah-daerah di Indonesia.
"Produk-produk tersebut cukup sederhana bagi masyarakat Indonesia tetapi mengandung potensi luar biasa jika dipasarkan di tingkat global, seperti rempah-rempah, arang batok kelapa, ikan, dan sebagainya," sebutnya.
"Misalnya, industri manufaktur di Jawa Timur itu sudah 30 persen lebih ke PDRB sehingga apa yang menjadi produk Aceh yang dibutuhkan oleh pelaku industri di Jawa Timur bisa lebih kuat lagi," ujarnya.
Gubernur yang pernah menjabat kepala BKKBN RI ini menerangkan sumber daya manusia (SDM) menjadi sektor lain yang dikerjasamakan antara Pemprov Jatim dan Aceh.
Kerja sama ini akan menyasar peningkatan kualitas dan kompetensi SDM ASN antara kedua provinsi ini.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memimpin misi dagang perdana Jatim-Aceh dengan mencatatkan nilai transaksi Rp 197 miliar dalam delapan jam
- Sikapi Kebijakan Trump, Waka MPR Tekankan Pentingnya Penguatan Diplomasi Perdagangan
- Ekonom Ungkap Komoditas yang Bakal Terdampak Kebijakan Tarif Trump
- Analis Sebut Kans Ekonomi Indonesia Alami Perkembangan Progresif
- Kebakaran Menghanguskan 18 Rumah Dinas TNI di Aceh
- Ini Identitas Korban Minibus Masuk Jurang di Sabang, 1 Tewas
- 8 Orang Tewas Kecelakaan Selama Arus Mudik 2025 di Aceh