Misi Gaet Pemuda, AS Gunakan Jejaring Sosial
Bocoran Kawat Diplomatik Wikileaks
Kamis, 20 Januari 2011 – 08:18 WIB
JAKARTA -- Wikileaks kembali merilis bocoran kawat diplomatik terbaru yang berasal dari Kedubes AS di Jakarta. Dalam kawat diplomatik yang dikirim ke kantor Kemenlu AS di Washington D.C., pemerintah AS melalui Kedubes AS di Jakarta berencana memanfaatkan kecanduan pemuda kepada situs jejaring sosial di internet. Dokumen Wikileaks menyebutkan, AS berencana menggunakan pemuda Indonesia yang merupakan pengguna Facebook terbesar di dunia sebagai sumber informasi. Halaman yang dimaksud adalah akun Facebook aktif milik Kedubes AS di Jakarta dengan nama US Embassy Jakarta, Indonesia yang kini memiliki sekitar 300 ribu penggemar. Kawat diplomatik tersebut itu menyebutkan Kedubes AS di Indonesia sebagai garda depan untuk diplomasi publik. Karena itu sangat potensial sebagai sarana diplomasi publik.
"Karena Indonesia termasuk salah satu pengguna Facebook terbanyak maka warga Indonesia berusia muda serta warga kota yang tidak bergantung kepada media tradisional potensial untuk menjadi sumber informasi," tulis bocoran yang dilansir Wikileaks dan dipublikasikan kepada media kemarin (19/1).
Selain itu, Kedubes AS juga meminta tambahan dana USD 100 ribu atau sekitar Rp 904 juta untuk kampanye penggunaan situs jejaring sosial dan new media. Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan kampanye menjelang kunjungan Presiden Barack Obama pada Maret 2010. Dalam kawat diplomatik bernomor UNCLAS Jakarta 000186, tertulis, Kedubes AS berencana meningkatkan jumlah penggemar di halaman Facebook milik mereka menjadi 1 juta orang. "(Tambahan dana itu, Red) untuk melancarkan tujuan dalam 30 hari," tulis kawat diplomatik tersebut.
Baca Juga:
JAKARTA -- Wikileaks kembali merilis bocoran kawat diplomatik terbaru yang berasal dari Kedubes AS di Jakarta. Dalam kawat diplomatik yang dikirim
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer