Misi Gaet Pemuda, AS Gunakan Jejaring Sosial
Bocoran Kawat Diplomatik Wikileaks
Kamis, 20 Januari 2011 – 08:18 WIB
Dalam poin keempat surat diplomatik itu dijelaskan pengguna internet di Indonesia berkembang pesat. Bahkan, telah menjadi kekuatan politik yang berpengaruh untuk reformasi. "Dengan lebih dari 10 persen penduduk yang menggunakan internet artinya ada 25 juta orang atau nyaris separuh dari mereka yang menggunakan Facebook," tulis kawat diplomatik itu.
Pada poin kelima, kawat diplomatik itu menjelaskan dengan memakai cara baru kampanye mereka memiliki kesempatan untuk membangun platform daring (online) yang berkelanjutan. Itu demi menjalin hubungan antara warga Indonesia dengan pemerintah AS.
Pihak Kedubes AS sendiri menolak menanggapi bocoran kawat diplomatik yang sudah beredar di dunia maya itu. Wakil Atase Pers Kedubes AS Philip Roskamp menegaskan, pihaknya tidak memiliki agenda tersembunyi dibalik dukungannya pada berbagai kegiatan media sosial di Indonesia. Pemerintah AS, kata dia, juga tidak akan membenarkan atau menanggapi isi dari dokumen Wikileaks. "Seperti yang kami sampaikan, pemerintah AS sebatas mendukung akses informasi, kebebasan berekspresi dan akses internet tidak ada misi lain. Silakan sendiri mengecek laman kami di Facebook atau Twitter, apakah ada yang mencurigakan?," kata dia.
Kedubes AS, kata dia, selama ini memang berperan aktif untuk mendorong kegiatan yang berkaitan dengan memopulerkan aktifitas blogging dan internet. Fakta bahwa pengakses situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter yang terus tumbuh di Indonesia tidak berdampak apapun pada hubungan AS-RI. "Pemerintah AS hanya ingin memanfaatkan sarana jejaring sosial untuk bisa berkomunikasi langsung dengan orang-orang Indonesia. "Karena dengan cara itu kami bisa menggunakan media sosial untuk melakukan komunikasi dua arah," terangnya. (zul/agm)
JAKARTA -- Wikileaks kembali merilis bocoran kawat diplomatik terbaru yang berasal dari Kedubes AS di Jakarta. Dalam kawat diplomatik yang dikirim
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan