Misi Kopi Liqueur Asli Bali Menembus Pasar Nasional

Misi Kopi Liqueur Asli Bali Menembus Pasar Nasional
Kerja sama pengembangan produksi dan pemasaran kopi liqueur asli Bali di di kantor PT Sarana Bali Ventura (SBV), Denpasar, Kamis (29/10). Foto: dok pribadi for jpnn

Sedangkan Nita Kartikasari menyatakan, produk kopi liqueur Bali ini adalah sebuah terobosan baru dengan memadukan dua produk asli Bali, yaitu kopi dan arak Bali. "Kami yakin kopi liquer ini akan menjangkau pasar yang lebih besar, baik di Bali maupun di Indonesia, karena selama ini Bali memiliki tradisi meminum kopi, arak, ataupun perpaduan keduanya. Produk perpaduan keunggulan kopi dan arak bali tersebut akan menjadi kopi liqueur kami yakini akan menarik di pasaran," ujar Direktur Kaya.id ini.

Di sisi lain, Wayan Suantara menyatakan bahwa percobaan produk baru ini sudah dilakukan sejak awal Oktober 2020 dan telah menghasilkan berbagai varian. "Kami siap dengan fasilitas produksi kami yang sanggup mendestilasi sampai 600 liter per hari, dan siap pula untuk ditingkatkan seiring kebutuhan pasar jika diperlukan," ujarnya.

Sementara Wayan Terima pun menyambut baik kerjasama ini karena produk kopi liqueur bisa menjadi potensi pasar yang baru bagi para petani kopi Bali di bawah naungan koperasinya. Terima mengatakan,

"Area petani yang bernaung di kami mencapai 120 hektar dengan produksi tahunan bisa mencapai 200 ton kopi arabica maupun robusta. Jadi pasokan kopi aman, berapapun dibutuhkan kami siap. Jika kerjasama ini bisa dimaksimalkan, ujung-ujungnya akan sangat membantu para petani kopi."

Pasar produk kopi liquer saat ini masih dikuasai oleh produk-produk merk impor, tanpa ada saingan produk nasional. Fakta ini yang dinilai oleh SBV dan Kaya.id masih memiliki potensi bagi merk nasional untuk berkembang, melalui produk UMKM ini. Saat ini potensi pasar untuk produk kopi liquer ada di 2,2 juta jiwa masyarakat Indonesia, yang bernilai Rp 720 miliar per tahun. Kerjasama di tahun pertama ini baru akan menyasar kepada sekitar 10% dari potensi pasar tersebut, atau di nilai Rp 72 miliar.

SBV dan Kaya.id juga sadar bahwa saat ini sedang terjadi kelesuan di pasar akibat dari pandemi Covid-19. Akan tetapi, baik SBV dan Kaya.id juga berkeyakinan bahwa saat ini justru menjadi momentum terbaik untuk masuk ke pasar dan bersiap diri untuk pasar yang diperkirakan pulih di tahun 2021 besok. Produk kopi liquer ini diharapkan akan siap dipasarkan di akhir tahun 2020 ini. (ant/dil/jpnn)

Produk UMKM asal provinsi Bali berupa kopi liqueur siap masuk pasar nasional Indonesia


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News