Misi Mustahil Gudang Peluru

jpnn.com - LONDON- Arsenal berharap dipayungi Dewi Fortuna saat bertandang ke markas AS Monaco pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2014/2015 di Stade Louis II, Rabu (18/3) dini hari WIB.

Tim berjuluk Gudang Peluru itu harus menang tiga gol tanpa balas jika ingin melaju ke babak perempat final. Pasalnya, Arsenal ditekuk Monaco dengan skor 1-3 pada leg pertama lalu.

Sepanjang sejarah Piala/Liga Champions sejak 1955, hanya Ajax Amsterdam yang mampu lolos dari fase knockout dengan situasi yang sama dengan Arsenal saat ini.

Itu terjadi pada perempatfinal musim 1968-1969. Bermain di kandang sendiri Olympisch Stadion, Amsterdam pada leg pertama, Ajax ditekuk Benfica dengan skor 1-3. Namun Johan Cruyff dkk berhasil menang 3-1 pada leg kedua.

Karena belum mengenal babak extra time dan adu penalti, UEFA menyelenggarakan satu pertandingan ulang di tempat netral. Ajax akhirnya sukses ke semifinal setelah menekuk Benfica dengan skor 3-0 di Stade Olympique Yves-du-Manoir, Paris.

Sepanjang sejarah Liga Champions, hanya ada dua tim yang lolos meski kalah di kandang sendiri pada leg pertama. Itupun masing-masing kandas dengan skor 0-1. Yakni Ajax Amasterdam saat membekap Panathinaikos pada semifinal 1995-1996. Tim kedua adalah Inter Milan yang comeback melawan Bayern Muenchen pada babak 16 besar 2010-2011.  

"Kami harus percaya pada diri kami sendiri. Ketika Anda percaya dengan diri Anda, energi positif akan tumbuh dan Anda bisa mencapai tujuan Anda. Dalam sepak bola, hal yang tampaknya tidak mungkin bisa saja terjadi," kata gelandang Arsenal Mesut Oezil sebagaimana dilansir Soccernet.

Sementara itu, Pelatih Monaco Leonardo Jardim mengaku waspada meski berada dalam posisi yang sangat bagus. Pelatih asal Portugal tersebut mengistirahatkan sejumlah pemain pentingnya pada laga akhir pecan lalu. Termasuk striker utama Dimitar Berbatov.