Misi Penting Komnas HAM Bertemu Dokter yang Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Ini Detailnya
jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam mengatakan pekan depan pihaknya bakal bertemu dengan dokter yang mengautopsi jenazah Brigadir J.
Seperti diketahui, Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat tewas dalam kasus baku tembak di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo beberapa waktu lalu.
Anam menyebutkan selama beberapa hari terakhir pihaknya mengumpulkan sejumlah catatan signifikan termasuk mengenai luka di tubuh Brigadir J.
“Minggu depan kami akan meminta mendalami keterangan dari dokter yang melakukan autopsi,” ucap Anam dalam video perkembangan kasus baku tembak di rumah Kadiv Propam, Jumat (22/7).
Sejauh ini Komnas HAM belum bisa menyimpulkan penyebab luka di tubuh Brigadir J, apakah akibat tembakan, sayatan, atau penyiksaan.
Menurut dia, dalam konteks hak asasi manusia, lembaga tersebut belum dapat menyimpulkan kasus baku tembak itu karena prosesnya sedang berlangsung dan tahapannya belum lengkap.
“Namun demikian, tim telah memiliki catatan catatan signifikan yang menunjukkan luka ini akibat apa, karakternya apa, konstan waktu luka itu kapan terjadi. Itu sudah kami punya catatan yang lumayan dalam,” tuturnya.
Alumnus Universitas Brawijaya ini menambahkan pihaknya sudah membahas mengenai luka Brigadir J dengan tim forensik independen yang bekerja sama dengan Komnas HAM.
Choirul Anam mengatakan pekan depan pihaknya bakal bertemu dengan dokter yang mengautopsi jenazah Brigadir J.
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Soroti 2 Kasus Penembakan oleh Polisi, Setara Institute Singgung Kesehatan Mental
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Kompolnas Temukan Fakta Ini di Lokasi