Misi Penyelamatan Sri Mulyani

Misi Penyelamatan Sri Mulyani
Misi Penyelamatan Sri Mulyani

Inilah saatnya Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan Indonesia kabinet Jilid 1 pemerintahan SBY, yang mampu bekerja dengan hasil yang layak diacungin jempol dalam menuntaskan persoalan ekonomi Indonesia yang pernah terjadi pada eranya. Pengakuan Internasional disematkan kepadanya: peringkat ke-55 yang diberikan oleh Forbes sebagai perempuan yang paling berpengaruh di Dunia. Sri Mulyani hadir mewakili minoritas para perempuan di negara-negara berkembang di tingkat dunia.

Baca Juga:

Tentu saja, hal ini tidak serta merta membuat publik melupakan kasus yang pernah melibatkan Sri Mulyani ketika di pemerintahan. Pembuktian jikalau Sri Mulyani tidak terlibat dengan kasus yang pernah diisukan padanya dapat ditunjukkan dari keberaniannya mengikuti proses hukum. Inilah bukti nyata seorang “petarung sejati”. Dan yang membuat saya terkagum-kagum ketika melihat sosok Sri Mulyani adalah ia mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya di saat Konferensi Diaspora berlangsung yang mencerminkan wajah pemberani Indonesia.

Pentingnya kecintaan terhadap negara Indonesia tentu saja dimiliki oleh setiap rakyat Indonesia, tapi nasionalisme yang dimiliki oleh rakyat Indonesia dapat dibedakan menjadi: bangga menjadi bangsa Indonesia dan bangga memiliki sifat xenofobia (yang ekstrim dan/atau oportunis). Sri Mulyani menjadi contoh yang paling baik sebagai mantan pejabat negara. Dia muncul dengan sosok tenangnya dan kecintaannya yang sangat besar terhadap Indonesia. Orang yang lebih memilih untuk membangun dunia, dibanding menghancurkan.

Dari pilihan di atas, mana yang akan membawa Indonesia menjadi lebih baik? secara individu ataupun kelompok? Apapun itu, yang bisa dikatakan di sini: tidak ada yang membantu, hanya keyakinan akan kecintaan berbangsa Indonesia yang dapat melahirkan nasionalisme.

Mendalami semua permasalahan yang sedang terjadi, maka akan ditemukan tingkat kekalahan – perasaan implisit bahwa Indonesia tidak bisa bersaing dengan negara lain di dunia – sesuatu yang sama sekali bertentangan dengan suasana optimisme yang dibangun di Konferensi Diaspora.

Nasionalisme Sri Mulyani adalah kecintaan seseorang terhadap bangsa dan negaranya. Nasionalisme ini pun dapat dia tunjukkan dengan bukti, tidak hanya opini belaka.

Indonesia tidak harus mengisolasi diri. Indonesia harus lebih terbuka terhadap dunia, dan membutuhkan sosok seperti Sri Mulyani yang membawa Indonesia lepas dari permasalahan krisis ini. Siapapun yang akan keluar menjadi Presiden di tahun depan, ia membutuhkan perempuan ini untuk menjalankan agendanya.[***]

Berita Selanjutnya:
Mesir .

Senin kemarin, kondisi pasar Asia Tenggara mengalami penurunan dan kondisi Rupiah melemah secara signifikan (berada pada kisaran Rp 10, 490 untuk


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News