Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga

Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga

Beredarnya misinformasi

Sebelum PPN 12 persen resmi diberlakukan per hari ini, 1 Januari 2025, tanda pagar #PPNmemperkuatekonomi beredar di jejaring sosial, termasuk di X.

Saat para pengamat dan banyak warga mengkritisi kenaikan PPN, tagar ini justru memuji kebijakan pemerintah, sehingga dituduh dilakukan oleh 'buzzer'.

Daniel Tarigan adalah 'content creator' yang juga ikut membahas kenaikan PPN di akun Instagram dan TikTok miliknya.

Sebagai pelaku bisnis sekaligus dosen mata kuliah bisnis di Prasetiya Mulya, Daniel mengatakan ada beberapa misinformasi mengenai kenaikan PPN menjadi 12 persen di sosial media. 

Ia mencontohkan konten salah satu komedian di Instagram, yang menyebutkan pajak dikenakan mulai barang diproduksi hingga pemasarannya.

"Jelas banget narasinya dibilang PPN ini terkena biaya produksi, marketing kena PPN … Itu menurut saya sih sesat banget ya," kata Daniel, pemilik akun @danielchtarigan di Instagram.

Menurut Daniel, narasi seperti ini berbahaya karena justru akan membuat produsen menaikkan harga barang atau jasanya.

"PPN itu yang tanggung tetap konsumen akhir. Tapi kalau narasi dibangun seperti itu dan masyarakat kita tidak teredukasi, nanti mereka akan bilang udah-lah karena harga mau naik, ya udah saya naikin," jelasnya.

Pakar ekonomi mengkhawatirkan orang-orang malah akan menaikkan harga barang dan jasanya karena ketidakpahaman dan ketidakjelasan soal kenaikan PPN 12 persen, salah satunya akibat misinformasi yang beredar di sosial media

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News