Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
Yang disesalkan Daniel, 'content creator' tidak menghapus konten tersebut karena sudah viral.
Menurutnya, misinformasi di media sosial terjadi karena pembuat konten yang kurang paham soal topik yang dibicarakan.
"Seharusnya kita sebagai content creator, apa yang tidak menjadi ilmu kita, jangan kita bahas," ungkap Daniel.
Bahkan sebagai dosen pun, Daniel mengaku pernah menghapus beberapa konten yang dibuatnya, setelah menyadari ada data yang kurang akurat.
Bisa berdampak pada kenaikan harga
Daniel mengaku ia sendiri tidak setuju dengan kebijakan pemerintah menaikkan PPN jadi 12 persen, tapi yang ia sayangkan adalah para pembuat konten yang 'menghalalkan' segala cara untuk membangun narasi menolak kebijakan itu.
Menurutnya, kesalahpahaman soal PPN berdampak langsung pada pengikutnya dan membentuk narasi yang malah membuat warga khawatir.
"Saya lihat beberapa orang yang curhat, ada yang sampai tidak mau terima pembayaran QRIS karena takut dipotong pajak. Padahal tidak begitu konsepnya," jelasnya.
Sebagai dosen ekonomi ia juga khawatir narasi salah yang sudah beredar malah akan berdampak pada harga-harga barang dan jasa itu sendiri.
Pakar ekonomi mengkhawatirkan orang-orang malah akan menaikkan harga barang dan jasanya karena ketidakpahaman dan ketidakjelasan soal kenaikan PPN 12 persen, salah satunya akibat misinformasi yang beredar di sosial media
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Patuhi Aturan Pajak Terbaru, INDODAX Berharap Kripto Dikecualikan dari PPN
- Kadin Indonesia Mengapresiasi Pemerintah yang Mendengar Masukan Masyarakat Terkait PPN 12 Persen
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025