Miskin Bermartabat

Oleh: Dahlan Iskan

Miskin Bermartabat
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

"Puasa?"

"Tidak."

"Pesanlah makanan apa saja yang Anda suka."

"Tidak."

Miskin tetapi bermartabat. Cocok dengan motto saya dulu. Anda tentu masih ingat apa lanjutan motto "Miskin Bermartabat" itu --yang pernah saya kampanyekan dulu.

Yang disajikan beda dengan yang saya maksud. Telurnya masih pakai kuningnya.

"Tolong sampaikan, yang saya inginkan tidak seperti ini. Jangan pakai kuning telur," pinta saya kepada si Gus.

Pesanan pun datang. Benar. Maka saya sodorkan roti epek yang ada kuning telurnya tadi ke Gus Pemandu.

Miskin tetapi bermartabat. Cocok dengan motto saya dulu. Anda tentu masih ingat apa lanjutan motto itu yang pernah saya kampanyekan dulu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News