Miskin Bermartabat

Oleh: Dahlan Iskan

Miskin Bermartabat
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Tentara masuk ke bunker. Memeriksa mereka. Ketakutan. Tidak ditemukan senjata. Mereka dibebaskan.

Ganti tentara yang menguasai bunker itu. Lengkap dengan persediaan semerekanya.

Desa Negash kini berpenduduk sekitar 2.000 orang. Penduduk muslimnya tinggal paling banyak 200 orang. Saat salat Jumat, masjid itu penuh.

"Sekitar 50 orang yang jumatan " ujar Gus pemandu.

Saya pilih kembali ke Makelle. Jumatan di kota itu. Waktu saya harus dihemat.

Dalam perjalanan kembali ke Makelle, saya minta izin ke sopir: tidak lagi duduk di depan. Kursinya terlalu tegak. Tidak bisa disandarkan. Sedikit saja sekalipun.

Saya pun menggeletakkan badan di kursi tengah. Tas merah sebagai bantalnya.(*)


Berita Selanjutnya:
Sesal Kabur

Miskin tetapi bermartabat. Cocok dengan motto saya dulu. Anda tentu masih ingat apa lanjutan motto itu yang pernah saya kampanyekan dulu.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News