Miskin Kota Tidak KB, Kriminalitas Meningkat
Ajak KB, Sugiri Bermodal Rai Ndablek
Kamis, 29 Maret 2012 – 07:15 WIB
Andaikan sudah mengerti manfaat KB sekalipun, mereka enggan datang ke puskesmas atau rumah sakit untuk mengikuti program pemerintah ’’Dua Anak Lebih Baik’’ ini. ’’Mereka harus mengeluarkan biaya akses ke rumah sakit. Sementara penghasilannya untuk kebutuhan sehari-hari terkadang tidak mencukupi,’’ ungkap mantan Sekjen KPK ini.
Baca Juga:
Karena itu, BKKBN bersinergi dengan pemerintah daerah, memilih menjemput bola untuk meringankan beban pengeluaran warga miskin kota. ’’Kita terobos dengan mobil pelayanan keliling sehingga bisa menjangkau mereka. Di DKI Jakarta sudah ada tiga unit, yaitu Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. Dua lainnya masih dalam proses,’’ terang Sugiri. ’’Kita juga menggerakkan posyandu yang ada,’’ lanjut dia.
Untuk menanamkan kesadaran ber-KB, Sugiri tak bosan-bosannya melakukan advokasi. Mulai memberikan pemahaman secara langsung hingga mendekati tokoh-tokoh panutan setempat dan pemuka agama. Selain itu, tak henti-hentinya mengadvokasi para kepala daerah agar peduli terhadap KB yang dibuktikan melalui program nyata dan anggaran.
’’Pokoknya tidak kenal bosan. Setiap ada kesempatan, baik pertemuan Apeksi, Lemhanas, atau acara lainnya kita sampaikan. Bila perlu kita datangi langsung. Modal rai ndablek (muka bandel) saja,’’ ujar dia sembari tersenyum.
JAKARTA-Ini bukan bermaksud menakut-nakuti. Warga miskin perkotaan bisa menjadi ancaman serius terhadap keamanan. Sebab, mereka yang rata-rata memiliki
BERITA TERKAIT
- Asrorun Niam Apresiasi Kecepatan Prabowo dalam Realisasi Program Makan Bergizi Gratis
- Le Minerale Tanam Ratusan Ribu Pohon yang Tersebar di Berbagai Wilayah Indonesia
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat