Miss World Dianggap tak Datangkan Keuntungan

jpnn.com - SUKABUMI - Anggota DPR Reni Marlina Wati mengatakan Miss World yang digelar di Bali tak mendatangkan keuntungan bagi Indonesia. Alasan bahwa Indonesia akan mendapatkan tambahan devisa melalu pariwisatanya dianggap hanyalah kebohongan,

Menurut untuk meningkatkan devisa melalui pariwisata bukan dilihat dari perayaan akbar yang digelar, tapi dengan terjadinya peningkatan wisatawan asing.
    
"Jadi kalau sebagian orang bilang dapat meningkat devisa, itu semua bohong," tegas Reni yang juga anggota Komisi X DPR di sela-sela acara silaturahmi akbar para ulama di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (10/9).
    
Menurut Reni, meski Indonesia bukan negara Islam, namun kegiatan kontes kecantikan ratu sejagad ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai bangsa indonesia yang mengedepankan rasa saling menghargai antar sesama.

Menurut dia, kegiatan Miss World ini bukan permasalahan bikini yang diganti dengan pakaian batik tertutup, melainkan aspek sensualitas itu sendiri. Bahkan kegiatan kontes kecantikan ini dinilai sebuah eksploitasi terhadap wanita. " Bisa kita lihat apakah yang mempunyai fisik yang keterbatasan yang juara, tidak kan. Melainkan yang cantik yang juara," ujar wanita berhijab ini.
    
Ditambahkan Reni, pihaknya akan terus berupaya untuk menentang kegiatan Miss World jika jadi di Jawa Barat. Dikatakan dia, sebagai warga pribumi tentunya kegiatan ini sangat jauh dari norma-norma ketimuran yang dimiliki warga Jawa Barat, sehingga pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak lain untuk menolak kegiatan tersebut di Jawa barat.
    
Sementara itu, salah seorang pengurus DPD Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Sukabumi, Muhammad Sofya Tsauri mengatakan kegiatan Miss World ini hanya akan mendatangkan kerugian saja, dan tidak ada manfaat sama sekali. Meski dengan dalih apapun miss world tetap kegiatan maksiat yang memamerkan aurat. "Kami menolak tegas kegiatan kontes-kontes semacam Miss World dan sejenisnya di sini," tegasnya. (why/t)