Misteri Hilangnya Arsip Negara
Esok paginya, yaitu tanggal 16 Oktober 1965 kami dipanggil oleh pimpinan LIDIKUS bernama Letnan Adil supaya berkumpul di ruangan besar.
Dikatakannya bahwa tempat gedung LIDIKUS kurang memadai buat kami dan untuk itu akan dipindahkan ketempat yang lebih baik.
Beliau tidak menyebutkan nama tempatnya tapi ternyata pada siang harinya kami diangkut dengan mobil militer menuju kantor Corps Polisi Militer (CPM) di Jalan Guntur.
Sesampainya di CPM-Gundur segera diadakan pemeriksaan barang-barang yang kami bawa.
Pada waktu itu saya hanya membawa tas berisi kartu pers, kartu izin masuk istana, surat undangan untuk pertemuan 'Angkatan 45' dan uang.
Tas beserta isinya dan jam tangan yang saya pakai disita. Saya dan Tini dipisahkan dari rombongan laki-laki kemudian disuruh berjalan menuju koridor, yaitu gang panjang yang lebarnya kurang lebih 2 meter. Didalam koridor tersebut ada 2 meja dan 2 kursi.
Pada tengah malam ketika kami sedang tidur nyenyak di atas meja, saya dibangunkan oleh seorang berpakaian militer.
Saya dibawa melalui koridor menuju ke ruangan lain. Ruangannya besar dan di situ sudah ada 3 orang berpakaian militer sedang diinterogasi oleh satu orang militer.
MESKI milik negara, ternyata kantor berita ANTARA pernah digoyang angkatan bersenjata. Wartawan dan awaknya ditangkap. Dan entah apa yang dipikirkan,
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Memperingati Kudatuli, PDIP Bersama Korban Rezim Otoriter Tabur Bunga di Kantor Partai
- Festival Maek 2024 Akhirnya Digelar, Kenalkan Sejarah Megalitikum di Minangkabau
- Final EURO 2024 dan Stadion Megah dengan Sejarah Kelam Nazi
- Pemda Batang Sambut Baik Gagasan PMB Tentang Penulisan Sejarah
- Presiden Jokowi Apresiasi Blok Rokan, Ini Paling Terbesar dan Produktif dalam Sejarah