Misteri Identitas Pak Ogah, Gubernur Bali pun Dicueki

Ciri-ciri fisik seperti itulah yang membuat sosok Pak Ogah kian banyak dikenal warga Denpasar. Apalagi setelah aksinya memperbaiki trotoar di Jalan Teuku Umar pada saat hujan lebat pekan lalu menjadi viral di dunia maya.
Cangkul, ember, sekop, dan alat plester seadanya merupakan peralatan wajibnya. Juga pengeras suara TOA dan peluit. Keduanya dia perlukan untuk mengatur lalu lintas. Itu dipakai jika sewaktu-waktu ada kemacetan di tempat dia menambal jalan dan trotoar.
Pak Ogah terdorong untuk berbuat karena merasa pemerintah lamban sekali bertindak. ”Karena itu, dengan dana seadanya, dengan swadaya, saya lakukan ini sendiri tanpa intervensi pihak-pihak lain,” ucapnya.
Belakangan, setelah aksinya banyak diketahui dan diperbincangkan, yang ingin membantu pendanaan bukannya tidak ada. Tapi, Pak Ogah selalu menolak. Sebab, dia ingin para calon donatur tersebut mendonasikan uang mereka ke masyarakat dengan cara mereka sendiri.
Padahal, dana yang telah dikeluarkan Pak Ogah tidak sedikit. Dia hanya menyebut puluhan juta rupiah. Tanpa mau menyebut jumlah pastinya. ”Setiap titik, minimal dana yang saya habiskan Rp 300 ribu,” ungkapnya.
Selain memperbaiki jalan dan trotoar rusak, Pak Ogah memberikan papan nama gratis pada jalan-jalan yang belum memiliki penunjuk jalan. Sudah lebih dari dua ribu papan nama yang dia pasang di sejumlah titik di Kota Denpasar.
Kepedulian pria yang ketika pertama datang ke Bali bekerja sebagai pemulung itu tak hanya berhenti di situ. Dia juga kerap menyumbangkan alat musik di jalan-jalan dan yayasan sosial.
Tercatat, telah lebih dari 200 alat musik yang dia sumbangkan. Mulai gitar, keyboard, seruling, hingga alat musik lain. Baik kepada anak-anak jalanan maupun pengendara yang tertib berlalu lintas ketika dia tengah membenahi jalan berlubang.
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu