Misteri Masjid Jin, Bergantung pada Mata Batin Sang Kiai

Misteri Masjid Jin, Bergantung pada Mata Batin Sang Kiai
Tampak para pengunjung kompleks Masjid Tiban/jin Bihaaru Bahri 'Asali Fadlaailir Rahmah di Desa Sananrejo, Turen Kab. Malang. Hingga kini di masjid tersebut masih terus berproses membangun. Foto: Doli Siregar/RADAR MALANG

”Hitungan saya langsung ambyar (hilang) begitu saya sadar kalau sedang tersesat,” kata anggota tim yang tersesat itu.

Saat tim Jawa Pos Radar Malang menanyakan jumlah ruangan ini ke beberapa santri di ponpes itu, mereka kompak menjawab tidak tahu.

”Kami tidak pernah bisa menghitung jumlah ruangan secara pasti. Yang jelas, jumlahnya mencapai ratusan ruangan,” kata Purwanto, salah seorang santri senior yang menemani wartawan media ini mengelilingi bangunan ponpes.

Setelah menyaksikan satu per satu ruangan di ”Masjid Jin”, ada kesan kuat yang langsung tebersit. Yakni, konstruksi bangunannya terkesan tidak tertata dan sekilas agak serampangan. Tapi anehnya, tetap menyenangkan jika dipandang.

Salah satu sebabnya, di setiap ruangan kaya akan hiasan ornamen biru dan putih. Corak hiasannya pun seperti tidak lazim. Namun, lagi-lagi tetap menyenangkan jika dilihat.

Ruangan-ruangan di dalam ”Masjid Jin” itu tidak sama ukurannya. Ada yang berukuran besar, sekitar 20x100 meter. Ada pula yang terkecil, 1x2 meter.

Ruangan di lantai I kebanyakan masih berupa bangunan kuno. Di lantai ini, terdapat kamar yang dulu ditinggali oleh almarhum KH Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh Al Mahbub Rohmad Alam.

Dia adalah pendiri Ponpes Salafiah Bihaaru Bahri ’Asali Fadlaailir Rahmah (selanjutnya disebut Bihaaru).

Barangkali inilah satu-satunya masjid unik di Indonesia. Pertama, sejak dibangun tahun 1978, hingga kini belum juga selesai. Bahkan, bisa jadi tidak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News