Misteri Masjid Jin, Bergantung pada Mata Batin Sang Kiai

Misteri Masjid Jin, Bergantung pada Mata Batin Sang Kiai
Tampak para pengunjung kompleks Masjid Tiban/jin Bihaaru Bahri 'Asali Fadlaailir Rahmah di Desa Sananrejo, Turen Kab. Malang. Hingga kini di masjid tersebut masih terus berproses membangun. Foto: Doli Siregar/RADAR MALANG

Setelah dihitung, total ada 582 motif ornamen yang menempel di seluruh bangunan ”Masjid Jin” tersebut.

Namun, jika ditelisik lebih lanjut, mayoritas ornamen itu merupakan perpaduan antara gaya Tiongkok dan Timur Tengah.

Purwanto menyatakan, semua motif yang berjumlah ratusan itu merupakan hasil rancangan Kiai Ahmad.

Demikian pula dengan penataan ruangannya. Satu sisi dipasang ornamen bermotif khas Timur Tengah, sedangkan sisi lainnya dibiarkan kosong.

”Kalau melihat ruangan ini dari mata lahir, akan berkesimpulan bahwa gedung ini tidak teratur,” kata Purwanto. ”Romo Kiai Ahmad membangun ini menggunakan tolok ukur mata batin,” lanjutnya.

Purwanto lantas menceritakan proses pembangunan gedung tersebut. Pada 1968, Kiai Ahmad merencanakan pembangunan ponpes.

Akan tetapi, peletakan batu pertamanya baru dilakukan 10 tahun kemudian, tepatnya pada 1978. Kala itu, bangunannya masih kecil. Selanjutnya, secara bertahap, Kiai Ahmad melakukan perluasan bangunan.

Menariknya, keinginan untuk memperluas bangunan itu sangat terkait dengan masalah di masyarakat yang dijumpai Kiai Ahmad.

Barangkali inilah satu-satunya masjid unik di Indonesia. Pertama, sejak dibangun tahun 1978, hingga kini belum juga selesai. Bahkan, bisa jadi tidak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News