Misteri Masjid Jin, Bergantung pada Mata Batin Sang Kiai

Misteri Masjid Jin, Bergantung pada Mata Batin Sang Kiai
Tampak para pengunjung kompleks Masjid Tiban/jin Bihaaru Bahri 'Asali Fadlaailir Rahmah di Desa Sananrejo, Turen Kab. Malang. Hingga kini di masjid tersebut masih terus berproses membangun. Foto: Doli Siregar/RADAR MALANG

Hampir 4 hektare sudah diisi bangunan. Jadi, masih ada sekitar 2,5 hektare lagi.

Lantas, berapa kali lagi membebaskan lahan untuk mengembangkan ”Masjid Jin”? Mungkin hanya Allah dan Bu Nyai saja yang tahu.

Penyebab lainnya yang menguatkan isu sebagai ”Masjid Jin” adalah, biaya pembangunan yang fantatis. Seolah mustahil untuk seorang kiai tanpa mempunyai bisnis bisa membangun gedung semegah itu.

Pengasuh dan para santri tidak ada yang mengetahui berapa total dana yang dihabiskan untuk membangun ”Masjid Jin”.

Tapi, berdasarkan penghitungan Jawa Pos Radar Malang, gedung 10 lantai itu menghabiskan dana sekitar Rp 826 miliar.

Angka itu dihasilkan dari penghitungan harga lahan dan bangunan. Berdasarkan data di kepala Desa Sananrejo dan camat Turen, harga tanah di area ”Masjid Jin” berkisar Rp 400 ribu per meter persegi.

Karena lahan tersebut seluas 6,5 hektare, berarti uang yang dikeluarkan untuk pembebasan lahan mencapai Rp 26 miliar (400.000 x 65.000 meter persegi).

Sementara itu, untuk biaya pembangunannya, diasumsikan Rp 2 juta per meter persegi. Dari lahan 6,5 hektare tersebut, sekitar 4 hektare sudah terisi bangunan.

Barangkali inilah satu-satunya masjid unik di Indonesia. Pertama, sejak dibangun tahun 1978, hingga kini belum juga selesai. Bahkan, bisa jadi tidak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News