Misteri Pembunuhan Mbak Tarbiyah Akhirnya Terkuak, Pelaku Ternyata

jpnn.com, INDRALAYA - Kasus pembunuhan sadis terhadap perempuan paruh baya bernama Tarbiyah, warga Desa Sribanding Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir, akhirnya terkuak.
Pelakunya ternyata seorang ODGJ (orang dalam gangguan jiwa) sama seperti korban.
Hal itu terungkap, setelah unit Reskrim Polsek Pemulutan berhasil meringkus Ahmad Shazili, 34, warga setempat yang merupakan residivis kasus pencurian dengan kekerasan pada tahun 2010 lalu.
Ahmad Zhazili diamankan polisi, di rumahnya saat sedang tidur pada Rabu (22/09) sekitar pukul 23.00 WIB.
Kanit Reskrim Polsek Pemulutan Ipda Zulkarnain mengatakan, bahwa pelaku juga diduga orang dengan gangguan kejiwaan.
“Pelakunya juga diduga mengalami gangguan kejiwaan, dikarenakan ketika ditanya A dijawabnya B. Ini sangat menyulitkan saat di BAP. Sekarang ini pelaku sedang dikirim ke RS Ernaldi Bahar guna mengecek kejiwaannya,” terang Zul dihubungi, Kamis (23/09).
Adapun motif dari pembunuhan itu, dikatakan Zul, berdasarkan pengakuan tersangka karena kesal sering berpapasan.
“Jawaban pelaku cuma karena kesal, mungkin sering berpapasan pada jam 01.00 malam. Mungkin karena sama-sama gila berpapasan saling pandang akhirnya kesal terjadilah peristiwa tersebut,” ungkap Zul
Kasus pembunuhan sadis terhadap perempuan paruh baya bernama Tarbiyah, warga Desa Sribanding Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir, akhirnya terkuak.
- Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Sadis di Dumai, Oh Ternyata
- Usai Dilantik Presiden Prabowo, Herman Deru Siap Wujudkan Sumsel Maju Terus untuk Semua
- Imam Ghozali yang Bunuh Ibu Kandung di Semarang Dikenal Temperamental
- Terungkap, Pelaku Pembunuhan Sadis Pegawai Salon di Sukamenak Bandung
- Curi Buah Kelapa Sawit, Jali Diringkus Satreskrim Polres Musi Rawas
- Kejati Sumsel Tetapkan 3 Orang Jadi Tersangka Kasus Korupsi Proyek PUPR di Banyuasin