Misteri Penemuan Mayat Perempuan di Tol Sedyatmo Mulai Terungkap, Polisi Amankan Sopir Taksi Online
jpnn.com, JAKARTA - Jajaran Polda Metro Jaya terus melakukan penyelidikan terkait kasus penemuan mayat perempuan yang tergeletak di Tol Sedyatmo Km 28 arah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Polisi telah mengamankan RF, seorang sopir taksi onilne, yang diduga sebagai pelaku yang mengendarai kendaraan yang menabrak korban.
Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Argo Wiyono mengatakan penangkapan terduga pelaku itu dilakukan usai polisi memeriksa closed circuit television (CCTV) dan saksi.
“Malam tadi, berdasar pemeriksaan saksi, CCTV, ada kendaraan yang diduga itu menjadi kendaraan yang menabrak (korban). Jadi, yang diduga pelaku sudah diamanakan petugas," kata AKBP Argo saat dihubungi JPNN.com, Minggu (17/10).
Hanya saja, perwira menengah Polri itu mengatakan sejauh ini penyidik belum bisa menyimpulkan apakah mayat perempuan tersebut merupakan korban tabrak lari atau pembunuhan.
"Belum bisa disimpulkan (penyebab korban meninggal, red). Nanti kalau sudah dilakukan pemeriksaan ke tersangka baru bisa kami simpulkan apakah ini tabrak lari," ucap Argo.
Menurut Argo, bila memang jasad tersebut merupakan korban tabrak lari, akan ditangani Subdit Bingakkum Polda Metro Jaya.
Sebaliknya, bila memang ada tindak pidana pembunuhan, maka kasusnya akan ditangani penyidik reserse kriminal (reskrim).
Misteri penemuan mayat perempuan di Tol Sedyatmo arah Bandara Soekarno-Hatta mulai terungkap. Saat ini, polisi telah mengamankan seorang sopir taksi online.
- Letjen TNI (Purn) Sumardi Melantik DPD Pejuang Bravo Lima Daerah Khusus Jakarta
- Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Seorang Janda di Lampung Selatan, Ternyata
- Setelah 38 Tahun, Warga Kebon Kosong Jakarta Pusat Dapat Nikmati Layanan Air PAM
- Propam Polri Amankan Belasan Polisi Terduga Pemeras di DWP
- Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan Hari Ini
- Konfigurasi Politik Nasional Dinilai Tak Mendukung Sikap Polisi untuk Humanis