Misteri Reruntuhan Ambacang
Senin, 05 Oktober 2009 – 09:34 WIB
Memang tidak mudah untuk mengevakuasi korban di hotel yang dibangun sejak zaman Belanda itu. Bongkahan beton yang masih besar-besar, dan masih adanya bangunan yang utuh di atasnya, semakin menyulitkan situasi. Dibutuhkan alat-alat khusus yang canggih untuk bisa mengevakuasi korban secara sempurna. Seperti mesin pemotong beton, penjapit raksasa, atau juga alat-alat berteknologi tinggi lainnya.
Namun, hingga kini alat-alat itu memang tidak ada. Sejumlah alat berat memang sudah ada. Seperti eskavator misalnya. Tetapi, alat ini tidak bisa serta merta bergerak, karena harus mempertimbangkan banyak faktor. Terutama, faktor keselematan korban."Kita harus bekerja secara manual, teliti dan tidak boleh gegabah," kata Ichwan, anggota tim relawan dari Polri kepada JPNN di Padang.
Tim relawan datang ke Padang sudah mencapai ratusan orang. Semuanya sudah bahu membahu, bekerja keras untuk mengevakuasi korban. Lemahnya koordinasi kini menjadi persoalan baru diantara mereka.Persoalan yang muncul di hotel Ambacang misalnya. Tim evakuasi lain mencoba menyibak puing-puing bangunan dengan menggunakan alat berat eskavator. Sementara, tim lainnya menyisir masuk ke dalam reruntuhan mencari mayat korban. Hal seperti inilah yang dikeluhkan banyak pihak. Karena, kerja yang bersamaan seperti ini justru membahayakan tim penyelemat. Getaran alat berat yang ditimbulkan, dikhawatirkan akan meruntuhkan bangunan, yang saat ini tidak jelas tiang penyangganya.
Seperti diketahui, Hotel Ambacang masih ada sisa lantai yang masih utuh yakni lantai lima dan enam. Dua lantai ini, kini teronggok di atas puing-puing bangunan lantai di bawahnya. Tidak ada pijakan yang kuat, kecuali hanya nyangkut diantara onggokan pecahan tembok. Praktis, dua lantai ini akan gampang roboh, jika onggokan tembok di bawahnya bergeser. Dan bergeser akibat getaran alat berat juga sangat dimungkinkan. Betapa pun sulitnya medan, ini merupakan pengalaman bagi tim evakuasi Indonesia. "Ini pengalaman luar biasa selama saya ikut tim evakuasi, karena medan penyelamatan sangan riskan. Jadi harus ekstra hati-hati untuk mengeluarkan korban," kata Ichwan yang sudah delapan tahun bergabung dengan Polri ini.
Besarnya jumlah korban yang tertimbun reruntuhan hotel Ambacang masih menjadi misteri. Evakuasi masih terus dilakukan. Memasuki hari ke empat kemarin,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408