Miwon Kembangkan Tepung Jagung dan Sweetener
Kamis, 16 Maret 2017 – 16:30 WIB
Diversifikasi dilakukan karena persaingan pasar untuk produk MSG makin ketat dengan masuknya produk impor dari Tiongkok.
MSG dibutuhkan industri makanan, termasuk produk makanan ringan.
’’Sejalan dengan makin jenuhnya pasar MSG, perseroan terdorong untuk mengembangkan sumber pendapatan baru,’’ jelas Suratman.
Penggunaan jagung lokal masih terkendala tingginya kadar aflatoksin sehingga menghasilkan racun bagi tubuh.
Kandungan air dalam jagung lokal juga tinggi. Karena itu, tingkat rendemen tidak bisa bersaing dengan jagung impor.
’’Kami berharap pembinaan pada petani dapat meningkatkan mutu jagung lokal. Jadi, bisa sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan perusahaan,’’ ujarnya. (res/c18/noe)
PT Miwon Indonesia terus melakukan diversifikasi produk.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Tanjung Perak Musnahkan 108,1 Ton Tepung yang Tidak Lolos Syarat Impor
- Srikandi Ganjar Ajarkan Milenial Membuat Gantungan Kunci dari Tepung
- Atasi Lutut dan Siku Gelap dengan 4 Pengobatan Alami Ini
- Kobe Boga Utama Hadirkan Tepung Bumbu Serbaguna Bervitamin, Tanpa MSG
- FKS Food Memperluas Pangsa Pasar Tepung BOLA Deli ke Luar Jawa
- Kurangi Konsumsi Tepung Terigu Berlebih, Masyarakat Perlu Didorong Beralih Lebih Sehat