MK Nyatakan Tukang Gigi Legal
Rabu, 16 Januari 2013 – 06:55 WIB

MK Nyatakan Tukang Gigi Legal
Saat membacakan pendapat mahkamah, Hakim Konstitusi Hamdan Zoelva mengatakan kalau keberadaan tukang gigi sudah ada sejak dulu. Bahkan, profesi turun temurun itu menjadi inspirasi berdirinya lembaga pendidikan kedokteran gigi di Indonesia Stavit (School tot Opleiding van Indische Tandartsen) di Surabaya pada 1928.
"Profesi tukang gigi di Indonesia telah eksis dan diakui keberadaannya oleh Pemerintah sesuai Peraturan Menteri 54 Kesehatan 339/MENKES/PER/1989," jelasnya. Menurutnya, penghapusan pekerjaan tukang gigi dengan alasan pekerjaan tersebut berisiko dan hanya boleh dilakukan tenaga yang berkompetan tidaklah tepat.
Selain keberadaan pekerjaan tukang gigi telah lebih dahulu ada sebelum adanya kedokteran gigi di Indonesia, tukang gigi bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gigi yang terjangkau. Selama pemerintah belum bisa menyediakan pelayanan gigi yang terjangkau, pelanggaran oleh tukang dapat diselesaikan melalui pembinaan, perizinan, dan pengawasan.
MK juga tidak setuju adanya aturan yang mengekang pekerjaan tukang gigi. Apalagi, sampai mengancam jika tetap beroperasi bakal dipidanakan. Versi MK aturan itu sangat diskriminatif dan harus dicabut. "Perlindungan negara atas suatu pekerjaan tidak boleh dilakukan secara diskriminatif," tegasnya.
JAKARTA--Kabar menggembirakan bagi para tukang gigi datang dari Gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Selasa (15/1), institusi pimpinan Mahfud MD itu
BERITA TERKAIT
- Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!
- Pakar Nilai Penegak Hukum Korup Harus Dihukum Berat
- KPK Periksa Satori Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR Bank Indonesia
- 4 Napi Dugem di Rutan Pekanbaru Dipindah ke Nusakambangan, 16 Sipir Diperiksa
- Menteri UMKM Maman Abdurrahman Jadi Calon Tunggal Ketum IKA Trisakti