MK Tempat Adu Bukti, Bukan Adu Agitasi
jpnn.com - JAKARTA - Meski sejauh ini 25 saksi Prabowo-Hatta tampak kurang meyakinkan menguasai data, namun persidangan sengketa hasil Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi masih dapat diharapkan menuai dampak positif.
Keyakinan itu disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, Sabtu (9/8).
Namun kata Ray, ada syarat-syaratnya. Pertama, pasangan nomor 1 selaku pemohon sengketa benar-benar menjadikan sidang di MK sebagai wadah pembuktian kebenaran. Hal ini penting agar citra pasangan nomor 1 tidak makin melorot di mata masyarakat. Selain itu, untuk menjaga agar seluruh tahapan pilpres dapat menjadi bagian penting dari pendidikan masyarakat.
Syarat berikutnya, sebaiknya semua pihak menghindari permainan kata-kata yang sifatnya bombastis, mengawang, retoris, bahkan pada tingkat tertentu lebih mengarah ke provokasi daripada argumentasi. "Jadikan MK untuk adu bukti, bukan adu agitasi," tegasnya.
Tim Prabowo-Hatta juga diharapkan fokus pada upaya pembuktian dengan berbagai data komplit dan meyakinkan. Kehadiran bukti dan saksi kredibel dapat mengubah asumsi menjadi fakta yang meyakinkan.
"Bila mereka tak dapat membuktikan adanya kecurangan terstruktur, sistematik dan masif di satu daerah maka potensi mereka untuk menang akan makin tipis," tandas Ray. (rmo/jpnn)
JAKARTA - Meski sejauh ini 25 saksi Prabowo-Hatta tampak kurang meyakinkan menguasai data, namun persidangan sengketa hasil Pilpres 2014 di Mahkamah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KAI Properti Hadir di KAI Expo 2024
- Mendiktisaintek Ogah Ikut Campur Urusan Bahlil dan UI
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2: Honorer Masa Kerja 2 Tahun Kurang 1 Bulan Bisa Dibantu?
- Jessica Wongso Keluar dari Ruang Sidang, Gegara Hakim Memberikan Izin kepada Jaksa
- Belajar dari 20 Kampus Dunia, Rahmat Bastian Bawa 10 Kiat Optimalisasi ILUNI FHUI
- Siapa Oknum R Diduga Perantara Suap Vonis Bebas Ronald Tannur? MA Mau Usut