MKD DPR Jangan Lemah, Segera Tentukan Nasib Setya Novanto dan Fadli Zon!

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Adilsyah Lubis meminta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR segera menentukan nasib Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon terkait dugaan pelanggaran kode etik yang mereka lakukan karena menghadiri kampanye bakal calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Pemanggilan para saksi untuk diperiksa MKD menurut Adilsyah tidak diperlukan, dan terkesan hanya mengulur-ulur waktu.
"Kasus ini jangan seperti hilang ditelan bumi. Hebohnya sebentar, setelah itu hilang begitu saja, tidak ada keputusan apa-apa," kata Adilsyah Lubis, kepada wartawan di Jakarta Sabtu (26/9).
Adilsyah berharap ada keputusan berupa sanksi tegas MKD kepada politikus Partai Gokar dan Gerindra ini.
Sanksi itu tidak berupa peringatan tetapi bisa pencopotan keduanya sebagai pimpinan DPR RI. Kehadiran keduanya di acara kampanye Donald Trump tidak dapat dibenarkan dan lebih berat lagi karena ada ucapan Setya Novanto pada saat itu yang menyatakan orang Indonesia sangat menyukai Donald Trump.
"Jawaban Setya Novanto kepada Donald Trump saat itu merendahkan harkat dan martabat bangsa Indonesia dimata internasional," tegas dosen di Universitas Trisakti Jakarta ini.
Ucapan Setya Novanto itu tambah Adilsyah sama saja seperti menjual harga diri bangsa Indonesia, dan ini bentuk penghinaan. "Jangan lupa, pimpinan DPR merupakan jabatan strategis di satu negara," ucapnya.
Karena itu Adilsyah mendorong MKD DPR secepatnya mengeluarkan keputusan karena sudah begitu jelas Setya Novanto dan Fadli Zon melakukan pelanggaran kode etik.
"Buktinya sudah cukup dan jelas ada seperti ditayangkan banyak televisi. MKD Tidak perlu lagi mengumpulkan bukti-bukti lainnya dengan memanggil saksi-saksi untuk diperiksa, itu hanya mengulur waktu," kata Adilsyah.
JAKARTA - Pengamat politik Adilsyah Lubis meminta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR segera menentukan nasib Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua
- Bareskrim Bongkar Peredaran 38 Kg Sabu-Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia di Riau
- Doktor Cumlaude Trimedya Dorong Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan
- Libur Paskah, Polisi Siapkan Skema Lalu Lintas Urai Kemacetan di Jalur Puncak & Lembang
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Industrialisasi Pedesaan Sebagai Model Nasional
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia