MKD Usut Setnov, yang Usut Luhut dan Sudirman Siapa?
jpnn.com - JAKARTA - Eks Menteri Keuangan Fuad Bawazier menilai skandal "Papa Minta Saham" tak cukup hanya ditangani oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR saja. Pasalnya, MKD terbatas hanya bisa mengusut peran dari Ketua DPR Setya Novanto saja.
“Kalau MKD mengusut Setya Novanto, lalu yang mengusut pak Luhut, Sudirman Said itu siapa?," kata Fuad di Jakarta, Sabtu (28/11).
Menurutnya, peran Menkopolhukam Luhut Panjaitan yang namanya disebut-sebut dalam rekaman yang diduga sebagai pembicaraan Novanto dengan petinggi PT Freeport Indonesa juga harus didalami. Begitu juga dengan Menteri ESDM Sudirman Said sebagai orang yang melaporkan Novanto dan menyerahkan rekaman ke MKD.
Pria yang kini bergabung dengan Partai Gerindra ini meniliai sebaiknya skandal "Papa Minta Saham" diserahkan ke penegak hukum. Sehingga dapat diungkap secara tuntas dan menyeluruh.
"Nama pak Luhut disebut berkali-kali (dalam rekaman yang beredar) kok tidak marah. Sebaiknya masalah ini dibawa ke ranah hukum,” usulnya
Kemarin, Fuad bersama sejumlah tokoh Gerakan Selamatkan NKRI telah mendatangi MKD untuk menyatakan sikap terkait persidangan kode etik Ketua DPR Setya Novanto. Selain Fuad, hadir juga mantan Anggota DPR Lily Wahid, Direktur IEPSH, Hatta Taliwang, Ditektur EWI Ferdinand Hutahean, Pengamat energy Sofyano Zakaria dan Pengacara Eggi Sudjana.
Di sisi lain, Fuad pribadi mengaku tak yakin Ketua DPR Setya Novanto berani meminta saham kepada PT Freeport seperti yang dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said ke MKD. Sebab, otoritas Amerika Serikat sangat keras terhadap segala upaya penyogokan dan semacamnya yang dilakukan perusahaan di negaranya.
“Amerika Serikat keras tentang sogok-menyogok. Maka saya yakin tidak akan berani. Berbeda halnya kalau (negosiasi) dengan pemerintah semisal 50:50 itu tidak apa-apa,” jelas Fuad. (fat/jpnn)
JAKARTA - Eks Menteri Keuangan Fuad Bawazier menilai skandal "Papa Minta Saham" tak cukup hanya ditangani oleh Mahkamah Kehormatan Dewan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kasus Mahasiswi UPI Tewas Terjatuh dari Gedung, Polisi Singgung soal Asmara
- Kapal Mati Mesin di Perairan Wanci, Penumpang Dievakuasi Tim SAR Wakatobi
- Benahi Infrastruktur, BP Kembangkan Batam sebagai Destinasi Investasi Unggulan di RI
- Perkuat Komiditas Pangan, Pertamina Dukung 13 Kelompok Perhutanan Sosial
- Kasus Kematian Mahasiswi UPI, Ajeng Sempat Terlibat Cekcok dengan Mantan Kekasihnya
- Penyebab Mahasiswa UPI Tewas di Gymnasium, Kapolrestabes Bandung: Kasus ini Prosesnya Ditutup