MKRI Serukan Pembentukan Pemerintahan Transisi
Senin, 25 Maret 2013 – 15:05 WIB
Ratna juga mengingatkan agar kata kudeta yang digaung-gaungkan oleh Istana tidak lagi dipakai menamai aksi MKRI. Karena kudeta hanya bisa dilakukan oleh tentara. Namun dia tidak menampik saat ditanya mengenai tuntutan agar Presiden SBY mundur dari jabatannya.
"Jangan katakan kudeta, kudeta hanya bisa dilakukan oleh tentara. Tapi ini baru awal menuntut SBY mundur, jangan diributkan dulu. Biarkan masyarakat memilih, mana yang dia pilih," kata Ratna.
Dia mengingatkan agar jangan sampai pikiran masyarakat terdikotomi oleh suku, agama dan semacamnya. Karena semua rakyat Indonesia memperbaiki Indonesia. Sementara dikotomi itu rancangan kekuasaan untuk memecah belah rakyat.
Dia juga menilai aksi ini bentuk poeple power di Indonesia dan itu suatu yang wajar. Karenanya dia meminta SBY mundur dengan lapang dada. Tapi kalau SBY tidak mundur, maka akan ada poeple power menurunkan SBY.
JAKARTA - Ketua Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI), Ratna Sarumpaet menyerukan dibentuknya pemerintahan transisi untuk menyelenggarakan pemilihan
BERITA TERKAIT
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakkan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Sambut Akhir Tahun, ASDP Bakal Hadirkan Konser Musik di Kawasan BHC