MLM Hati, Cara POTADS Menguatkan Orang Tua Anak Penyandang Down Syndrome
Tiap Hari Rutin Terima Curhat via Telepon
Senin, 29 Oktober 2012 – 08:08 WIB
POTADS didirikan pada 2000 oleh tiga perempuan, yaitu (alm) Aryati Supriono (ketua), Noni Fadhilah (sekretaris), dan Ellya Goestiani (bendahara). Ketika Aryati Supriono meninggal dunia pada akhir 2007, Noni dipercaya untuk menjadi ketua perkumpulan yang disahkan menjadi yayasan pada 2003 itu.
Noni menceritakan, keputusan untuk membentuk perkumpulan tersebut merupakan bentuk parents support (dukungan orang tua). "Karena memang saat mendapatkan anak (dengan down syndrome) itu, perasaannya nggak keruan," tuturnya.
Secara umum, down syndrome atau juga disebut sindrom down merupakan bentuk kelainan kromosom yang berdampak pada keterlambatan pertumbuhan fisik dan mental anak. Kelainan itu bisa dideteksi saat bayi dilahirkan atau ketika masih dalam kandungan melalui prenatal screening.
Noni mengenang betapa kacau balaunya perasaannya saat melahirkan sang putri, Zeina Nabila, 18 November 1990, yang menyandang down syndrome. Beruntung, dia segera sadar bahwa kesedihan itu tak boleh dibiarkan berlarut.
POTADS rutin berkumpul setiap tiga bulan sekali, menyebarkan informasi via BBM Group, milis, media sosial, dan website. Tujuannya menyadarkan orang
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala