MLM Hati, Cara POTADS Menguatkan Orang Tua Anak Penyandang Down Syndrome
Tiap Hari Rutin Terima Curhat via Telepon
Senin, 29 Oktober 2012 – 08:08 WIB

Noni Fadhilah saat peringatan Hari Syndroma Down se-Dunia yang jatuh pada 21 Maret. Foto: Dokumen POTADS
"Waktu tiga minggu sampai satu bulan cukup ( untuk sedih, Red), setelah itu harus bangkit. Karena kalau tidak, anak akan semakin terbelakang," paparnya.
Sebab, menurut dia, anak yang menyandang down syndrome membutuhkan penanganan sejak dini. Setelah ikhlas menerima keadaan, orang tua harus segera mencari informasi, memeriksakan kromosom, dan mengikuti terapi-terapi, seperti fisioterapi, terapi wicara, terapi okupasi, dan memberi anak kesempatan belajar. Nah, peran itu ada pada orang tua yang selalu berinteraksi dengan si anak.
Mulailah POTADS menyelenggarakan pertemuan dengan para orang tua anak penyandang down syndrome dengan mengundang dokter, psikolog, atau terapis. Peringatan-peringatan hari down syndrome sedunia yang jatuh setiap 21 Maret pun mereka lakukan dalam skala yang cukup besar.
Awalnya, sharing diikuti 20 hingga 30 orang tua. Kemudian, jumlahnya berkembang hingga 100 orang. Jika awalnya memanfaatkan ruang aula rumah sakit, lambat laun pertemuan dipindah ke tempat yang lebih menimbulkan suasana kekeluargaan. Misalnya, restoran, kafe, atau rumah pengurus POTADS. "Kalau orang tuanya solid, anak juga akan solid," ujar Noni.
POTADS rutin berkumpul setiap tiga bulan sekali, menyebarkan informasi via BBM Group, milis, media sosial, dan website. Tujuannya menyadarkan orang
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu