MMSI Lakukan Transformasi Digital 4.0
jpnn.com, JAKARTA - Koperasi Maju Makmur Sejahtera Indonesia (MMSI) melakukan transformasi menjadi koperasi digital 4.0, yang berbasis teknologi dan efisiensi.
Lebih lanjut dia menjelaskan perbedaan bisnis 4.0 dan bisnis tradisional.
Ketua Koperasi MMSI Raditya Ricky menuturkan dulu bila hendak membuka sebuah usaha seperti toko atau rumah makan, pasti keluar biaya di depan untuk tempat, peralatan, karyawan dan sebagainya.
"Omzet belum ada, sudah tekor duluan. Kalau sekarang, cukup modal gadget dan internet, sudah bisa punya bisnis sendiri. Tidak perlu sewa tempat, sudah ada market place. Gudang digantikan sistem dropshipping. Pantau stok barang, kasir, jurnal keuangan dan lainnya bisa menggunakan aplikasi. Efisien, profitable dan minim resiko,” jelas Raditya Ricky.
Model bisnis seperti inilah yang diadopsi Koperasi MMSI dan unit usahanya agar bisa dimanfaatkan oleh seluruh anggota koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Menurutnya, koperasi dibentuk demi kesejahteraan anggota. Beda dengan bank, misalnya, yang lebih mengutamakan keuntungan korporat dibandingkan keuntungan nasabahnya.
“Itu sebabnya kami bertransformasi menjadi koperasi digital. Dengan pengalaman lebih dari 11 tahun, kami bertanggung jawab kepada ribuan anggota kami agar kehidupan mereka lebih sejahtera di masa sulit seperti ini," terang dia.
Koperasi MMSI berfokus pada bisnis berbasis teknologi, seperti pengadaan dan distribusi gadget.
Model bisnis seperti inilah yang diadopsi Koperasi MMSI dan unit usahanya agar bisa dimanfaatkan oleh seluruh anggota koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan.
- Kasus Kredit Fiktif Rp 55 Miliar Bank BUMN di Sulsel, Polisi Beri Info Begini
- Hadirkan Layanan Makin Lengkap & Aman, SuperApp BYOND by BSI Siap Meluncur
- Syafrudin Budiman: Kementerian UMKM dan Koperasi Dipisah, Kinerja Harus Lebih Gesit
- Indonesia Re Beberkan Sejumlah Langkah untuk Tingkatkan Daya Saing Global
- NEC Amuse Hub Mempercepat Transformasi Digital di Berbagai Sektor Industri
- Transformasi Digital Dinilai Penting Bagi BPR-BPRS