Mobil Baru Wajib Dua Bahan Bakar
Sabtu, 29 Maret 2014 – 10:58 WIB
Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan, diversifikasi energi melalui optimalisasi pemanfaatan BBG memang harus segera dilakukan untuk menekan lonjakan subsidi BBM. ''Bahkan, tidak hanya mobil produksi Indonesia. Mobil impor pun seharusnya juga dual fuel,'' ujarnya.
Baca Juga:
Sebagaimana diwartakan, dalam APBN 2014, pemerintah menetapkan subsidi energi Rp 282 triliun. Perinciannya, subsidi BBM Rp 210,73 triliun dan subsidi listrik Rp 71,36 triliun. Seiring dengan depresiasi nilai tukar rupiah, subsidi BBM tahun ini dipastikan akan melebihi pagu Rp 210 triliun.
Bambang menyatakan insentif fiskal untuk produsen mobil dual fuel saat ini belum diperlukan. Menurut dia, tanpa insentif pun para produsen tetap bersedia memproduksi mobil dual fuel jika memang diterima pasar. ''Karena itu, yang lebih penting adalah membuat masyarakat nyaman dengan BBG. Misalnya dengan ketersediaan SPBG (stasiun pengisian bahan bakar gas) dan pasokan BBG-nya,'' katanya. (bil/c18/oki)
JAKARTA - Pemerintah tidak kehabisan akal untuk menyukseskan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG). Dalam menanggapi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Perluas Layanan, ACC Buka Kantor Cabang Syariah di Gorontalo
- BTN Gelar Ajang Kompetisi Housingpreneur, Total Hadiah Rp 1 Miliar
- Catat, Ini Soft Skill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital
- Peternak Minta Presiden Buatkan Perpres untuk Industri Wajib Serap Susu dari Produsen Lokal
- 5 Langkah Melindungi Data Pribadi saat Transaksi Digital
- Strategi Telkom Memperbaiki Harga Saham TLKM