Mobil China Makin Diminati di Dunia, Indonesia?
jpnn.com, JAKARTA - Menurut asosiasi manufaktur Mobil China (CAAM), tingginya volume ekspor mobil buatan dalam negeri menunjukkan adanya peningkatan daya saing di pasar global.
CAAM melaporkan volume ekspor mobil China mendekati 2,53 juta unit, melonjak 56,7 persen (yoy).
Volume ekspor kendaraan komersial China naik 44,9 persen dari 2021 menjadi 582.000 unit, dan volume ekspor kendaraan energi baru (new energy vehicle) meningkat 1,2 kali (yoy) menjadi 679.000 unit.
Selain faktor peningkatan daya saing perusahaan otomotif China, CAAM menyebut juga soal kelangkaan pasokan dari luar negeri.
"Kami (Xpeng) membuat mobil yang sangat baik. Kami memiliki mobil berkualitas tinggi dengan teknologi dan keamanan tingkat tinggi pula," ungkap Managing Director Xpeng Denmark, Jens Olesen.
"Mereka (pelanggan Denmark) menyukai kualitas. Mereka sangat fokus pada desain. Kami yakin dapat memberikan hal itu kepada para pelanggan Denmark dan Eropa."
Dalam kesempatan lain, Mark Andrew Tieng selaku Managing Director BYD Filipina mengatakan kendaraan listrik BYD juga memiliki pangsa pasar penjualan sangat besar di Filipina.
"Kami menguasai lebih dari 60 persen pangsa pasar hingga 2022. Mengingat harga bahan bakar yang kian tinggi dalam tren global, warga Filipina mencari sumber energi alternatif untuk kendaraan mereka. Permintaan akan melonjak sangat tinggi," ucap dia.
Menurut Asosiasi Manufaktur Mobil China, tingginya volume ekspor mobil buatan dalam negeri menunjukkan produk mereka makin diminati di pasar global. Indonesia?
- Wuling Cloud EV Meraih Penghargaan Bergengsi Best Value Electric Car
- Wuling Hadir Lebih Dekat Kepada Warga BSD dan Bekasi
- Lewat ABC Stories, Wuling Raih Penghargaan Green Car of The Year
- Penjualan Mobil Baru September 2024, Wuling dan BYD Bertahan di 10 Besar
- Dolphin dan Atto 3 Kena Recall, BYD Indonesia Beri Penjelasan Penting
- Kian Masif, BYD Meresmikan 9 Diler Baru Jakarta - Surabaya