Mobil Dipasangi RFID, Dahlan Iskan Sempat Marah
jpnn.com - SUBANG - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku sempat marah lantaran mobil pribadinya dipasang alat sistem monitoring dan pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Radio Frequency Identification (RFID). Sebab, pemasangan alat tersebut tanpa sepengetahuannya, sehingga Dahlan sempat kaget.
"Kemarin mobil saya juga ikut dipasang alat RFID dan saya tidak tahu, karena saya lagi di luar kota. Saya sempat marah, nanti orang anggap saya pakai BBM subsidi. Selama ini saya enggak pakai premium," ucap Dahlan usai menyaksikan ekspor perdana buah pisang milik PTPN VIII ke Singapura di Kebun Jalupang, Subang, Jawa Barat, Jumat (6/12).
Nah setelah mengetahui mobil pribadinya dipasang RFID, Dahlan langsung meminta alat tersebut untuk dilepas. "Ya saya langsung minta dicopot," terangnya.
Mantan Dirut PLN itu juga menegaskan bahwa maksud pemasangan alat RFID di mobil pribadi milik pejabat Kementerian BUMN dan mobil pribadinya bertujuan untuk memberi contoh pada masyarakat.
"Itu sebenarnya baik maksudnya, yaitu memberi contoh cara pemasangan RFID pada masyarakat, bahwa masangnya mudah dan cuma sebentar," pungkas calon Presiden Konvensi Partai Demokrat ini.
Kamis (5/12) kemarin, kendaraan pejabat di Kementerian BUMN menjadi contoh pemasangan alat RFID. Hingga saat ini pemasangan alat RFID di wilayah Jakarta dan sekitarnya terus dilakukan, termasuk di perkantoran dan tempat-tempat perbelanjaan. (chi/jpnn)
SUBANG - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku sempat marah lantaran mobil pribadinya dipasang alat sistem monitoring dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Erwin Aksa: Persiapan Rapimnas Kadin 2024 Berjalan Baik dan Sesuai Rencana
- Ruas Falah Dukung MIND ID Mengakselerasi Pembangunan SGAR Mempawah Fase II
- Toshiba Berbagi Tips Menjaga Kebersihan Dispenser
- Gelar Operasi Gempur II, Bea Cukai Ajak Masyarakat Berantas Rokok Ilegal
- Pegadaian 123 Go! Bersiap Meluas dengan Bank Emas
- Kadin Luncurkan White Paper, Strategi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%