Mobil Listrik Bisa Lebih Murah Karena Harga Komponen Utama Pembuat Baterai Lithium akan Turun
Harga mobil listrik baru bisa turun, dengan harga komponen utama baterei bagi penggunaan mobil tersebut juga akan menurun, menurut analisa lembaga keuangan Credit Suisse.
Komponen utama dalam mobil listrik adalah lithium yang digunakan dalam baterei untuk menyimpan energi, dan lithium ini juga digunakan untuk menyimpan energi di panel tata surya dan baterei besar.
Harga pasar untuk bahan utama biji besi lithium adalah sekitar US$6 ribu (sekitar Rp83 juta) per ton, dengan usaha untuk berpindah ke energi terbarukan semakin banyak dilakukan di seluruh dunia namun pasokan biji besi masih terbatas.
"Harga sudah membumbung tinggi," kata kepala divisi penelitian sumber energi Credit Suisse Saul Kavonic kepada ABC News.
"Langkanya lithium saat ini sebenarnya adalah hal yang buruk.
"Kenaikan harga lithium yang terjadi selama 12 bulan terakhir membuat harga baterei meningkat sekitar 30 persen."
Namun sekarang semakin banyak pertambangan lithium yang dibuat termasuk di Australia.
"Kita melihat banyaknya pertambangan baru yang mulai berproduksi yang mendapat dorongan karena harga yang tinggi," kata Karovic.
Harga mobil listrik baru bisa turun, dengan harga komponen utama baterei bagi penggunaan mobil tersebut juga akan menurun, menurut analisa lembaga keuangan Credit Suisse
- Electricity Connect 2024: Harapan Generasi Muda untuk Kemajuan Kendaraan Listrik Indonesia
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Renault Ciptakan Mobil Listrik-Hidrogen, Ini Klaimnya
- Menguji Ketangguhan Mobil Listrik Chery J6 di Jalan Off-Road, Tak Ada Kendala
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan