Mobil Listrik Bisa Lebih Murah Karena Harga Komponen Utama Pembuat Baterai Lithium akan Turun
Dan dampak keseluruhan dari munculnya berbagai tambang baru untuk memproduksi lithium nantinya akan membuat harga produk mereka menurun karena ketersediaan yang banyak.
Credit Suisse termasuk di antara beberapa lembaga yang memperkirakan bahwa harga lithium akan turun karena pasokan di pasar dunia meningkat.
Ini disebabkan karena produksi baterai tidak akan meningkat tajam seperti yang diperkirakan karena pasar utama seperti Tiongkok masih mengalami masalah pertumbuhan ekonomi.
Di akhir tahun Credit Suisse sekarang memperkirakan harga lithium bisa turun sebanyak 50 persen ke harga Rp35 juta per ton.
"Kita malah mungkin akan melihat pasar mencapai keseimbangan antara produksi dan pembelian atau bahkan surplus selama 18 bulan ke depan," kata Karovic.
"Situasi seperti ini beberapa bulan lalu kami perkirakan tidak akan mungkin terjadi."
Credit Suisse bukan satu-satunya pengamat pasar yang memperkirakan turunnya harga lithium.
Minggu lalu, harga saham perusahaan yang memproduksi lithium di bursa saham Austalia ASX turun setelah beberapa perusahaan besar seperti Bell Potter dan Goldman Sachs membuat perkiraan mengenai bakal turunnya harga lithium.
Harga mobil listrik baru bisa turun, dengan harga komponen utama baterei bagi penggunaan mobil tersebut juga akan menurun, menurut analisa lembaga keuangan Credit Suisse
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Melantai di GJAW 2024, Mobil Listrik Chery J6 Dibanderol Rp 400 Jutaan
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Diler Neta Pluit dengan Fasilitas 3S Resmi Beroperasi
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis