Mobil Listrik Selo Targetkan 2015 Ber - STNK
jpnn.com - JAKARTA - Mobil listrik buatan dalam negeri, Selo, turut terpajang dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014. Mobil pesanan Menteri BUMN Dahlan Iskan itu kini sedang disertifikasi untuk mendapatkan STNK (surat tanda nomor kendaran bermotor).
"Sekarang kita harus lebih hati-hati sebelum turun ke jalan, sertifikasinya harus kita kantongi dulu sebagai syarat utama. Proses sertifikasi masih jalan, di Kementerian Perhubungan sedang diproses, sementara yang di Kementerian Perindustrian pengujian sudah lolos, tinggal menunggu dokumennya keluar," ujar Manajer Rumah Modifikasi Kupu-Kupu Malam Kunto Wibisono kemarin (19/9).
Dia mengakui, proses sertifikasi mobil listrik di Indonesia menemui banyak kendala. Sebagai contoh, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hingga saat ini belum mengeluarkan standar sertifikasi mobil listrik. Padahal, dalam pemberian sertifikasi layak jalan, harus ada parameter yang jelas. "Seharusnya disamakan saja dengan mobil bensin, karena strukturnya sama, hanya mesin yang beda," tandasnya.
Sertifikasi mobil keluaran baru di Kemenhub dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memang beda. Kemenhub berwenang menguji suatu kendaraan apakah layak jalan dari sisi keamanan pemakainya. Sementara itu, Kemenperin berwenang melakukan uji teknis suku cadangnya. "Seperti komponennya buatan mana, perusahaan yang buat sudah standar belum. Pokoknya berkaitan dengan manufaktur," terangnya.
Setelah sertifikasi dari Kemenperin dan Kemenhub dikantongi, diajukan pembuatan STNK di kepolisian. Jika semua lancar, Kunto berharap 2015 mobil listrik Selo sudah bisa mengantongi STNK sehingga bisa bebas melaju di jalanan. "Pak Dahlan berpesan supaya proses sertifikasi itu bersih, tidak pakai uang (menyogok, Red)," ungkapnya.
Hingga saat ini mobil tersebut masih berada di workshop Kupu-Kupu Malam di Jogjakarta. Tetapi, sesekali mobil tersebut dikirim ke Jakarta dengan menggunakan mobil pengangkut towing.
Dia menilai, Indonesia sudah mampu memproduksi mobil listrik. Apalagi, sekitar 70 persen komponen mobil listrik sudah diproduksi di dalam negeri. Hanya beberapa komponen seperti dinamo motor yang masih harus impor.
Dirjen Industri Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi berharap populasi mobil listrik bisa berkembang pesat di Indonesia. Populasinya diharapkan seperti di Jepang atau Amerika Serikat, yaitu sekitar 1 persen dari total penjualan mobil per tahun. "Jadi, kalau penjualan mobil 1 juta unit, mobil listrik seharusnya sekitar 10 ribu unit," cetusnya. (wir/c10/agm)
JAKARTA - Mobil listrik buatan dalam negeri, Selo, turut terpajang dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014. Mobil pesanan Menteri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sega Tidak Lagi Merilis Konsol Mini, Ini Alasannya
- Iran Akhirnya Membuka Akses ke WhatsApp dan Google Play
- Teguh Sebut Klaim Bashe Bahwa BRI Korban Ransomware Tak Lebih dari Lelucon
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- xAI Sedang Menyiapkan Chatbot Grok Untuk Pengguna Perangkat iOS
- Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan