Mobil Meledak di Nashville AS, Diduga Bom, Sempat Terdengar Suara Perempuan
Tutupnya toko dan perkantoran selama Natal serta larangan massa berkumpul akibat COVID-19 diyakini turut membantu mencegah adanya lebih banyak korban.
Kepala kepolisian Nashville, Drake, sebelumnya mengatakan tidak ada korban jiwa. Namun, ia kemudian mengatakan penyelidik masih memeriksa “jaringan yang diduga bagian dari tubuh manusia,” yang ditemukan di dekat lokasi ledakan.
Polisi mengatakan mereka belum dapat memastikan apakah ada orang di dalam mobil saat kendaraan itu meledak.
Drake mengatakan otoritas setempat tidak menerima ancaman apa pun sebelum ada laporan suara tembakan di lokasi kejadian. Ia menyebut ledakan itu “mengejutkan” banyak pihak.
“Kami tidak menerima peringatan awal sama sekali,” kata dia.
Lokasi kejadian ada di sekitar dua blok dari Lower Broadway, tempat konser musik terkenal di Nashville. The Ryman Auditorium, bekas markas Grand Ole Opry, berada tiga blok dari lokasi ledakan.
Suara ledakan dapat terdengar dari kejauhan dan guncangannya terasa sampai jarak sembilan blok dari lokasi kejadian. Seorang polisi dilaporkan jatuh akibat ledakan, kata Aaron.
Beberapa agen FBI dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, serta Peledak AS turut membantu penyelidikan.
Eks wakil direktur FBI, Andrew McCabe, saat diwawancarai CNN mengatakan kepolisian kemungkinan memeriksa ledakan itu sebagai aksi terorisme di dalam negeri atau dari jaringan luar negeri.
Terjadi ledakan sebuah mobil di Kota Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, diduga akibat bom.
- Joe Biden Larang Pabrik Baja Amerika Dijual ke Perusahaan Jepang
- Ada Faktor Cuan, yang Bikin Alot Negosiasi Pemerintah dengan Apple
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka
- CDC: Kasus Norovirus di Amerika Serikat Terus Meningkat Tajam
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China